tag:blogger.com,1999:blog-77183410728647390112024-03-14T06:07:31.282+07:00INFO WIYONOBelajar Tulis-BacaM. Wiyonohttp://www.blogger.com/profile/17210194888957708425noreply@blogger.comBlogger26125tag:blogger.com,1999:blog-7718341072864739011.post-59326451632541824922017-05-25T21:59:00.000+07:002020-05-22T11:25:20.335+07:00Al-Qur'an Versus WhatsApp<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/--1iXhpbxg_k/WSbwIVeqrfI/AAAAAAAAA00/jwzQgye-L5snyjToijoHrZ8GsaveSKcegCLcB/s1600/mwiyono%2Bquran%2Bvs%2Bramadhan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="280" data-original-width="450" src="https://3.bp.blogspot.com/--1iXhpbxg_k/WSbwIVeqrfI/AAAAAAAAA00/jwzQgye-L5snyjToijoHrZ8GsaveSKcegCLcB/s1600/mwiyono%2Bquran%2Bvs%2Bramadhan.jpg" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Saya tidak punya pilihan judul tulisan yang paling tepat selain pertarungan membaca al Qur'an dengan membaca WA (<i>WhatsApp</i>) untuk menggambarkan pertarungan hebat saling tarik menarik antara membaca postingan di WA dengan membaca al Qur'an. Bagi orang lain mungkin mudah untuk meninggalkan ikut arus dalam percakapan ringan berbau candaan belaka, tapi tentu tidak bagi saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Memang cukup menarik, bercakap-cakap di sebuah grup <i>ngalor-ngidul</i>, selain tidak terikat oleh tema tertentu yang menegangkan syaraf otak untuk berfikir, temanya juga tak terbatas, lazimnya di WA membahas sekitar persoalan canda tawa, tegur sapa di alam maya, berkirim foto atau meme-meme lucu, bila ada tema serius, prosentasenya tak lebih dari satu sampai dua persen belaka. Alih alih ingin menggeser menjadi tema bagus, serius dan bermanfaat tetapi justru malah ikut terbawa oleh derasnya arus tema yang sedang mereka usung. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Satu lagi yang sering melintas dalam lini masa di WA saya adalah sharing dari grup lain yang murni hasil copy paste (<i>copas</i>). Sehingga penulis dan pembaca sulit diklarifikasi secara ilmiah dengan data-data akademis. Bisa dibayangkan betapa durasi waktu yang terkuras untuk sebuah medsos WA khusunya, sosial media lain umumnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keutamaan waktu hari-hari biasa selain Ramadhan berbeda dengan sepanjang waktu dalam bulan Ramadhan, banyak hadits dan atsar sahabat yang membahas tentang hal itu, sehingga saran para ulama’ untuk memanfaatkan bulan Ramadhan yang sangat singkat dan terbatas tersebut hendaknya difokuskan mengeruk amal kebaikan sebanyak-banyaknya. Termasuk membaca al Qur'an dan menyelami lebih dalam kandungan isinya. Nah, disitulah terbayangkan bagaimana sulitnya menghindar dari godaan membaca canda tawa di grup WA yang tidak terbatas <i>vis a-vis</i> membaca al Qur'an dalam durasi Ramadhan yang sangat singkat dan terbatas, tentu akan terjadi pertempuran sengit berebut waktu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menghindari hal-hal yang tidak perlu memang butuh tekad kuat, ribuan tahun yang lalu kita diingatkan oleh Rasul saw, bahwa keimanan seseorang bisa dibaca dari kemampuannya menghindar dari sesuatu yang tidak berguna. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah itu lalu <i>heninggg</i>… sambil <i>mikir-mikir </i></div>
<br />
<br />M. Wiyonohttp://www.blogger.com/profile/17210194888957708425noreply@blogger.com0Jl. Sumatera No.75, Jombang, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15414-6.2929401 106.6936762-58.6448121 24.0764887 46.0589319 -170.68913629999997tag:blogger.com,1999:blog-7718341072864739011.post-25852779949929611122017-03-06T22:01:00.001+07:002020-05-22T11:28:29.334+07:00Pancasila, Merah Putih dan NKRI<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-tOwSrjUALYc/WL15XfHMz8I/AAAAAAAAA0Y/vPbMDVpiqqo0Za6Cx9sDkA_xvVWFQAq2ACLcB/s1600/pancasila%2Bmerah%2Bputih%2Bdan%2BNKRI.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://2.bp.blogspot.com/-tOwSrjUALYc/WL15XfHMz8I/AAAAAAAAA0Y/vPbMDVpiqqo0Za6Cx9sDkA_xvVWFQAq2ACLcB/s1600/pancasila%2Bmerah%2Bputih%2Bdan%2BNKRI.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Duta Harian, 25 Peb 2017</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Kita tinggalkan sejenak gegap gempita pesta demokrasi pemilukada yang telah usai digelar, bagi pasangan calon (paslon) yang menang dalam raihan suara terbanyak jangan jumawah, sebaliknya bagi pasangan calon yang kalah harus legowo. Kalah dan menang kompetisi di dalam negara demokrasi merupakan hal biasa, keduanya sama-sama terhormat sebagai putera bangsa yang telah beri’tikad mempersembahkan dirinya mengabdi kepada NKRI, marilah kita fokus kembali kepada persatuan dan kesatuan membangun negeri dalam kerangka bacaan yang sama, yakni persatuan dalam bingkai satu bangsa dan negara di bawah ideologi Pancasila dan Sang Saka Merah Putih. </div>
<div style="text-align: justify;">
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bukan lahir dari proses sulap ‘aba gadabra’, tapi diawali serangkaian perjuangan panjang yang melibatkan berbagai kalangan; etnis, suku dan agamawan yang berbeda-beda, serta pengorbanan yang tak ternilai harganya berupa tenaga, harta, airmata, darah bahkan nyawa. Oleh karena itu, tidak dibenarkan klaim agama claim terhadap NKRI ini milik etnis atau agama tertentu. </div>
<div style="text-align: justify;">
Biasanya, setiap peristiwa monumental ditandai dengan berbagai konsepsi dan simbol-simbol sebagai tonggak sejarah, tak terkecuali momentum lahirnya NKRI, sebut saja pancasila, bendera, patung proklamasi, tugu dan sederet simbol monumental lainnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Simbol-simbol tersebut dimaksudkan untuk mengenang peristiwa yang pernah terjadi masa lampau agar generasi setelahnya tidak mengalami ‘penyakit’ amnesia sejarah, meminjam istilah Bung karno, ‘jasmerah’ kepanjangan dari jangan lupakan sejarah. Dari perspektif komunikasi, simbol-simbol tersebut dimaksudkan menghidupkan kembali teladan patriotik secara dialogis yang berkesinambungan membentengi status merdeka yang telah susah payah diraih.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sangat tidak masuk di akal, bila muncul sekelompok kecil ‘alergi’ terhadap simbol-simbol tonggak sejarah tersebut yang notabene-nya secara legalitas formal diakui sebagai lambang negara sejak awal berdirinya bangsa ini, bahkan sejak kelompok kecil tersebut belum lahir. Menurut penulis, penghormatan terhadap simbol-simbol tersebut jauh panggang dari api dengan penghormatan dalam konteks beragama. Setidaknya ada dua simbol tonggak sejarah yang sedang hangat diperbincangkan dalam ranah publik, baik media cetak maupun online </div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama, Pancasila. Sewaktu masih duduk di bangku sekolah dasar, saya membayangkan burung Garuda yang bulu di lehernya dan sayapnya berjumlah 45 dan 17 helai, kemudian bulu ekornya persis berjumlah delapan helai. Kemudian lima sila adalah ucapan burung garuda tersebut, rupanya asumsi itu tidak benar. Garuda adalah lambang negara, sedangkan numerik di atas adalah simbol yang bertalian dengan hari kemerdekaan, lima sila yang melekat abstrak di dalamnya menjadi falsafah kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Bila demikian, maka pancasila menjadi hal yang sangat fundamental dan terhormat, siapapun yang menghinanya harus ditindak tegas.</div>
<div style="text-align: justify;">
Konstruk filosofis rumusan Pancasila sebangun dengan kultur kehidupan bangsa Indonesia yang heterogen dan plural. Penjabaran reflektif kelima silanya harus meng-ejahwentah dalam bentuk etika prilaku berbangsa dan bernegara, semua individu maupun kelompok yang tumbuh-kembang di bumi pertiwi ‘haram’ berseberangan dengan falsafah pancasila terlebih lagi bertentangan. Pendek kata, manusia Indonesia harus hidup berketuhanan, beradab, bersatu, suka musyawarah dan berkeadilan. Oleh karena itu, semua aktifitas kebangsaan harus mencerminkan penjabaran dari sila-sila Pancasila yang sudah diajarkan oleh guru-guru kita sejak usia dini itu, ia menjadi soko guru etik NKRI, karenanya tidak dibenarkan menolak kehadiran Pancasila.</div>
<div style="text-align: justify;">
TAP MPRS/No.XX/MPRS/1966 menegaskan bahwa Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum, dari sana diharapkan memancarkan sumber-sumber etika politik, ekonomi, sosial dan budaya. Hiruk-pikuk aktifitas berbangsa dan bernegara harus bertumpu dalam tatanan nilai yang terkandung dalam Pancasila, bagi Indonesia Pancasila laksana ‘kompas’ penunjuk arah untuk menyamakan visi dalam konteks pembangunan NKRI yang lebih kokoh dan solid, karena itu, tidak ada pilihan lain bagi orang orang yang tidak sepaham dengan pancasila, kecuali dia harus mencari lahan di belahan bumi lain sebagai tempat berdiam diri selain tanah pertiwi nan permai ini. Semua prolog diatas mengantarkan kepata kita untuk menyimpulkan, pancasila adalah perekat persatuan dan kesatuan dimana semua hiruk pikuk aktifitas kebangsaan berada di bawah falsafah nilainya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Kedua, Bendera Merah Putih, Secara jelas disebutkan dalam pasal 35 UUD 1945, Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih, perlakuannya secara tekhnis diatur dalam UU No 24 Tahun 2009. Pasal tersebut berlaku universal berlaku semua rakyat Indonesia, keberlakuannya tidak diskriminatif, tak peduli berbeda agama, keyakinan, etnis, suku, maupun kelas sosialnya, baik pejabat maupun rakyat jelatah, tokoh masyarakat maupun orang biasa, semua ‘wajib’ berbedera negara Merah Putih dan harus menghormatinya sebagai bentuk kecintaan terhadap NKRI, melalui kibarnya semangat darah patriot bergolak melawan penjajah dengan niat yang suci yaitu memperjuangkan pekik kemmerdekaan Indonesia. </div>
<div style="text-align: justify;">
Bendera Merah Putih sebagai sebuah simbol merdeka dikibarkan pertama kali oleh Bung Karno dan kawan-kawan, pada tanggal 17 Agustus di Jl. pengangsaan No. 56 Jakarta. Dari sana tonggak dimulainya tinta sejarah bangsa Indonesia meng-ada dalam statusnya yang merdeka. </div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam catatan sejarah, konon warna merah putih sudah masyhur sejak zaman majapahit, bahkan ada sejarah yang menyebutkan, Jayakatwang menyerang Singosari sudah menggunakan bendera merah putih, sekitar tahun 1292. Terlepas benar dan tidaknya, yang pasti, bendera Merah Putih saat ini sudah sah di mata dunia menjadi bendera negara Indonesia, di bawah kibarnya bangsa ini berdiam diri.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sangsaka Merah Putih memang tak bertuliskan kata-kata, grafik image atau numerik, namun eksistensi warnanya memancarkan makna, merah artinya berani dan putih artinya suci. Ia harus dijaga, dihormati dan dibela bila ada yang coba-coba ‘mengubah’ ptronase orisinilitasnya. bukan membela sepotong kain dwi warna, tetapi membela Merah Putih berarti membela bangsa dan segala isinya. Di mana pembelaannya dibebankan di atas pundak putera bangsa dengan tekad baja dan semangat empat lima laksana pejuang terdahulu merebut bangsa ini dari cengkeraman kuku penjajah. Kira-kira penghormatan seperti itulah yang diamanatkan oleh UUD 1945 tersebut. </div>
<div style="text-align: justify;">
Perlu dicatat, menghormati bendera bukan kultus terhadap benda mati, melainkan bukti tanggung jawab dan cinta tanah air, dari sana kita dipatri menjadi NKRI yang jaya dan bebas dari penjajah. Pembelokan tafsir atas penghormatan yang dikait-kaitkan dengan agama –menurut penulis—adalah tafsir yang berlebihan dan a-historis. Keduanya beda kapling pemikirannya, bila akidah dalam ranah hidup beragama, maka bendera berada dalam ranah bernegara. Dengan demikian jelaslah kiranya, Pancasila, Bendera Merah Putih dan NKRI adalah tiga serangkai yang saling terkait dan terikat. </div>
<div style="text-align: justify;">
selengkapnya linknya ada <a href="https://harianduta.com/pancasila-merah-putih-dan-nkri/" target="_blank">di sini </a></div>
M. Wiyonohttp://www.blogger.com/profile/17210194888957708425noreply@blogger.com0Jl. Sumatera No.75, Jombang, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15414, Indonesia-6.2929401 106.6936762-31.8149746 65.3850822 19.2290944 148.0022702tag:blogger.com,1999:blog-7718341072864739011.post-38921285574002772512016-11-27T22:29:00.003+07:002020-05-22T11:30:58.064+07:00Peran Pemerintah Dalam Peningkatan Minat Baca<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-auxekpOf81k/WDr6G05s_HI/AAAAAAAAAzk/nhCdyYkKcNQ70YUd3EUB4NP1YEAzW3sSQCLcB/s1600/m%2Bwiyono-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://3.bp.blogspot.com/-auxekpOf81k/WDr6G05s_HI/AAAAAAAAAzk/nhCdyYkKcNQ70YUd3EUB4NP1YEAzW3sSQCLcB/s1600/m%2Bwiyono-1.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Terbit, 25 Nopember 2016</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Peran Pemerintah Dalam Peningkatan Minat Baca adalah artikel yang sempat di terbitkan di koran lokas bertepatan pada hari guru, cukup beralasan kiranya pimpinan redaksi Tangselpos menertbitkan bertepatan dengan hari guru, karena tema tulisan ini sangat kental dengan nuansa pendidikan. <i>selamat membaca</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Seiring dengan kuatnya bacaan orientasi keahlian dan peneguhan cita-cita anak bangsa ditemukan bentuknya, cendekiawan bijak bestari pernah mengatakan, buku adalah gudang ilmu, membaca adalah kuncinya. Buku bergizi akan menambah supply pengetahuan yang berkualitas, pada akhirnya tercetak generasi berpengetahuan luas yang didedikasikan sebagai aset bangsa. Sebuah bangsa dengan pengetahuan maju akan lebih percaya diri untuk tetap duduk sama rendah berdiri sama tinggi di hadapan bangsa-bangsa lain di dunia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Negara-negara maju banyak menerapkan pengetahuan sebagai kekuatan dan aset bangsanya, Francis Bacon pernah mengatakan knowledge is power, mereka sadar bahwa sumber daya alam yang dimiliki sangat terbatas seiring tumbuh kembangnya jumlah penduduk yang terus bertambah. Lalu bagaimana pergulatan putera puteri ibu pertiwi ini dengan minat baca.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Minat baca bangsa Indonesia sangat memprihatinkan, terbukti melalui hasil survey "Most Littered Nation In the World" oleh Central Connecticut State Univesity Maret 2016 yang menempatkan Indonesia jatuh di peringkat ke-60 dari 61 negara, Posisi Indonesia persis berada di bawah Thailand peringkat 59 (Kompas, 29/8/2016).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Komitmen peningkatan minat baca anak bangsa yang diinisiasi PT Gramedia Asri Media patut diberikan penghargaan setinggi-tingginya, ide cemerlang melalui event big sale yang diselenggarakan di kawasan Industri Pergudangan Taman Tekno, XI Blok D 12B-15 BSD City, Tangerang Selatan, sejak tanggal 8 sampai dengan 22 Nopember tak pernah sepi pengunjung. Tak kurang dari 20.000 judul buku dijual dengan harga murah di sana. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Masyarakat berbondong-bondong rela masuk dalam jajaran anggota antrean panjang, hingga diberlakukan buka tutup, masing masing pengunjung diberi kesempatan satu jam untuk membrong buku yang diminatinya. Pemandangan seperti ini kiranya sudah cukup menjadi bukti, bahwa minat baca bangsa ini masih relatif tinggi, adapun fakta menempatkan Indonesia berada pada di peringkat ke- 60 dunia, lebih disebabkan faktor ekonomi menghadapi realitas harga buku tidak terjangkau oleh kalangan masyarakat menengah ke bawah. Tinggal bagaimana respon pemerintah menangani realitas perbukuan yang ada saat ini, supaya penerbit mampu mematok harga yang lebih terjangkau oleh semua kalangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Upaya pemerintah dalam meningkatkan pendidikan –termasuk minat baca-- memang sudah dilakukan antara lain berupa naungan payung hukum di bawah UU. No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas dan Pencanangan Gerakan Membaca. Disusul dengan Permendikbud No. 23 tahun 2015 tentang penumbuhan budi pekerti, bentuk implementasinya berupa penggunaan 15 menit sebelum hari pembelajaran untuk membaca buku selain buku mata pelajaran, hal ini dimaksudkan untuk menemu-kenali potensi siswa, dalam konteks siswa sebagai subjek sedangkan Permendikbud berfungsi sebagai predikat. Hemat penulis, langkah tersebut masih harus diikuti dengan objek sasarannya, yaitu buku murah yang terjangkau oleh orang-orang berkantong dangkal. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Problem peningkatan mutu sumber daya manusia dimana pendidikan dan pengetahuan sebagai tolak ukurnya memang banyak menemui banyak kendala, selain peroalan jumlah anggaran, sistem pembelajaran, kompetensi guru, infrastruktur, juga diperparah oleh rendahnya minat baca, walhasil penyediaan buku murah menjadi salah satu mesin dongkrak meningkatkan pendidikan secara umum dan merata, segmentasinya tidak hanya di bangku-bangku sekolah atau kuliah, terbatas hanya pelajar dan mahasiswa, upaya ini dimaksudkan mampu menggeser paradigma warga negara menjadi lebih maju, lebih kreatif dan orienntatif dalam menyongsong masa depannya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan buku murah, setiap warga diharapkan menjadi kolektor buku kemudian menelusuri kandungan pengetahuan dalam buku koleksinya, baik di rumah, di tempat kerja, terutama di lembaga-lembaga pendidikan. Pemanfaatan waktu luang untuk membaca lebih terbentang luas, bukankah Cicero seorang orator dan penulis dunia pernah mengatakan: “a room without book like body without soul”. Membaca buku berkualitas akan mempercepat roda penggerak agenda perubahan, karena dalam buku yang dibaca tergambar isi dunia, letak, pelaku dengan segala karekater yang melingkupinya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pendek kata membaca adalah jendela dunia. Inilah sesungguhnya yang perlu dilakukan oleh pemerintah sebagai salah satu implementasi jargon ‘revolusi mental’ yang mana gaungnya telah diperdengarkan di ruang dengan kita di babak-babak awal kampanye pemilihan presiden terpilih saat ini, melalui bacaan ranah wawasan bertambah serta memicu imajinasi dan kreatifitas generasi selanjutnya. Bermula dari imajinasi selanjutkan dilakukan sebuah aksi atas gambara dunia dengan segala isi dan hiruk pikunya penduduk dunia, termasuk letak dan segala karakter yang melingnkupinya. Sketsa kejadian di dunia terpampang jelas dan membentang luas di hadapan pembacanya. Dari ruang baca tersebut akan lahir ide-ide tiruan atau bahkan menciptakan hal hal baru untuk kemajuan bangsa ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertanyaan mendasarnya adalah, bagaimana cara menciptakan buku murah yang sesuai dengan kompetensi pembacanya, bila buku hibah terkadang tidak sesuai dengan keinginan pembaca. Tentunya selain upaya-upaya tekhnis di atas, Tidak lain adalah upaya campurtangan pemerintah secara praktis dengan menyisihkan anggaran dana belanja pendidikan dialihkan ke penerbit-penerbit yang berkompeten diwujudkan dalam bentuk subsidi kertas untuk menerbitkan buku, mengingat bahan dasar buku adalah kertas. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Langkah alternatif ini dimaksudkan supaya penerbit mampu mencetak buku dengan biaya murah, kemudian diikuti dengan harga buku murah pula. Fasilitas subsidi kertas juga semakin meningkatkan daya rangsang penulis dengan memberikan lebih insentif dari alokasi pendanaan untuk kertas tersebut, Murahnya harga buku tersebut pada akhirnya akan terjangkau oleh semua kalangan, utamanya pera pelajar dan mahasiswa. Keuntungan langkah alternatif ini juga akan memacu peningkatan produksi kertas diikuti budidaya bahan baku kertas, tidak hanya itu saya kira, penulis penulis akan bermunculan dan penerbit bersaing di bawah pengawasan pemerintah. </div>
<br />M. Wiyonohttp://www.blogger.com/profile/17210194888957708425noreply@blogger.com0Jl. Sumatera No.75, Jombang, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15414, Indonesia-6.2929401 106.6936762-6.3560716 106.6129952 -6.2298086 106.7743572tag:blogger.com,1999:blog-7718341072864739011.post-68949349473254735862016-03-26T04:26:00.000+07:002020-05-22T11:37:45.339+07:00Happy Birthday Ilma Kamila Sayang<div style="text-align: justify;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-o-5XA3Reb1c/VvWsg04PgWI/AAAAAAAAAxI/aTsQtChUvkACt1R5biKqtLiDn7kvUPwpA/s1600/ilma%2Bkamila.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://3.bp.blogspot.com/-o-5XA3Reb1c/VvWsg04PgWI/AAAAAAAAAxI/aTsQtChUvkACt1R5biKqtLiDn7kvUPwpA/s1600/ilma%2Bkamila.jpg" /></a><b>Di hari jadimu yang kelima ini Nduuk</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ku rangkai kata doa indah sebagai bukti cintaku kepadamu, kan ku lantunkan dalam malam kelam agar terdengar nyaring oleh alam, biar malaikat mengamininya dalam miliu haru nan sendu. Hubungan batin seorang anak dan Bapak seperti ini tak akan sirna hingga alam digulung, air laut ditumpahkan, putaran bumi dihentikan. Kasih sayang orang tua bak permata yang selalu bersinar dan berharga dimanapun jua. Dirimu akan selalu ku hadirkan dalam doa agar selalu berpayung kasih sayang dan bernaung dalam ampunan, jasmani kuat dan ruhani sehat, kokoh iman dan mampu menebar ihsan </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Di hari ini pula Nduk…</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tekadkan niatmu untuk mengabdi kepada Yang Maha Kuasa, bahwa tiada Tuhan perkasa yang mencipta kecuali gusti Allah ta’ala dan kanjeng Nabi Muhammad saw adalah utusan-Nya, ia menjadi pelita hati bagi ummat Islam di dunia, dari dulum kini dan akan datang, dahulu sekarang dan akan datang. Kubur dalam dalam keraguan pada kuasa Tuhan, buang jauh jauh was was dan segala bentuk ketidak percayaan. Bulatkan semangat mengabdi kepada Agama dan berbuat baik kepada kedua orang tua serta berbagi untuk sesama manusia. Orang yang paling baik adalah dia yang panjang usianya dan baik sepak terjangnya, sebaliknya seburuk buruk manusia adalah dia yang panjang usianya dan rusak akhlaknya. Jadilah engkau orang yang bermandaat, apapun jabatanmu, dimanapun dan kapanpun jua. Apalah artinya hidup bila tak pernah membukukan kebaikan untuk sesama. Ketahuilah bahwa ayat al Qur'an bertebaran berbicara tentang kehidupan sosial</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Hari ulang tahunmu Nduukk..</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada hari ni adalalh hari sabtu 26 maret, lima tahun yang lalu engkau begitu lemah, jerit tangis sebagai panggilan atas kelemahanmu, semakin kencang kau menangis semakin cepat pula engkau ditolong, pahamilah, begitu pula ketidak berdayaan manusia dihadapan Allahm semakin sering engkau menjerit dalam doa, maka semakin cepat pula engkau ditolong oleh Allah, orang yang tidak mau berdoa dianggap sebagai orang yang sombongm begitulah kira kira isi hadits Nabi saw</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Di hari ini pula Ndukkk…</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku berpesan, jangan pernah sedikitpun dibalutan kelemahan seorang manusia bersikap sombong terhadap sesama, kepada anjing cacat sekalipun, karena semua yang melekat dan kesempurnaan manusia hanyalah titipan, usaha kita tak akan sampai pada kemulyaan kecuali atas pertolongannya. Kau yang kini mulai merenda tulis dan baca semoga keberhasilan selalu berpihak dan manfaat selalu menyertai setiap jengkal langkahmu</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Masih banyak curahan hati yang tak sanggup diwakili narasi atau pilihan diksi, karena yang dipikirkan tak selalu bisa dituliskan. Ya Allah ya rabb kabulkan semua doa yang terucap dan yang tersimpan di dalam hati ini, happy birthday ke-5 Ilma Kamila ‘Putri’ </div>
M. Wiyonohttp://www.blogger.com/profile/17210194888957708425noreply@blogger.com0Jl. Sumatera No.75, Jombang, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15414, Indonesia-6.2929401 106.6936762-6.3560716 106.6129952 -6.2298086 106.7743572tag:blogger.com,1999:blog-7718341072864739011.post-40767266427434105552016-02-15T09:12:00.003+07:002020-05-22T11:45:27.184+07:00Menjadi Pendengar yang Baik<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-VgiY-ng_q50/VsNMwIja44I/AAAAAAAAAm0/9IDG8QzGtkg/s1600/mendengar1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://2.bp.blogspot.com/-VgiY-ng_q50/VsNMwIja44I/AAAAAAAAAm0/9IDG8QzGtkg/s1600/mendengar1.jpg" /></a></div>
Tanpa ada tendensi apapun dan tidak berpretensi apapun, tulisan ini didedikasikan semata mata ingin mendalami arti penting menjadi pendengar yang baik terhadap keluh kesah orang lain dan sulitnya memposisikan diri sebagai teman berbagi. Pandengar yang baik punya arti penting untuk menampung letupan emosi orang lain, karena semua orang nyaris pernah merasakan hal pahit yang menyedihkan hingga tak tertahan keluh kesah sebagai respon alamiah sifat ke-manusiawi-annya, tempat dicurahkannya tentu kepada orang-orang terdekat sebagai bentuk ekspresi interaksi sosial, tentu setelah semua ditumpahkan kepada Tuhan semesta alam sumber dari segala solusi dan ketentuannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya yakin, semua orang punya sosok persona yang dianggap layak menjadi tumpahan curahan isi hatinya dan akan sangat berbahagia karena ada teman berbagi keluh dan kesah yang memungkinkan bisa meringankan himpitan sesak di dada seseorang, sosok inilah akan menjadi pendingin suasana dan penetralisir gundah gulana, namun tak semua orang mampu melakukannya dengan baik, Faktanya mencari orang yang benar-benar mampu menjadi tempat adu-an curahan hati tidaklah mudah, karena secara mental ia harus siap berposisi lebur dalam empati merasakan kepedihan, keluhan dan penderitaan orang. Bukan slogan atau nasehat counter attack yang mungkin menurut penulis pada saat curahan dimuntahkan tidaklah tepat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada saatnya kita diam untuk mendengarkan secara khusyu’ seraya sesekali melepaskan positive support supaya dijadikan sebagai energi untuk bangkit dari kegelisahan yang berlarut-larut, tentu perlu segera dicatat bahwa pada kondisi seperti itu tidak butuh nasehat, karena tak mudah menasehati seseorang yang sedang meletupkan kegalauan hatinya. Ia yang sedang dirundung gelisah hanya butuh simpati dan mendengar serta mencermati curahan hati sebagai bukti rasa empati.</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Da seorang bijak dalam akun instagramnya, Kata bijak Raditya seorang penulis ternama, mengatakan bahwa pada saat tertentu kita butuh diam dan menjadi pendengar yang lebih baik. Penulis sepakat dengannya karena diam dalam posisi tersebut merupakan cara terbaik untuk berbuat baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai renungan filosofisnya, Tuhan menciptakan dua tangan dan dua kaki, agar manusia bekerja dan sama besarnya dalam upaya berbagi, menciptakan dua mata dan dua telinga tetapi mengapa lisan ini hanya dicipatakan satu saja, tidak lain adalah memberikan pelajaran berharga, agar lebih banyak mendengar ketimbang biacara. Pembicara yang baik adalah dia yang mampu menjadi pendengar yang baik, terlebih pada saat saat terntentu orang lain 'hanya' didengar.<br />
<br />
Aku perlu angkat topi tinggi-tinggi kepada sahabat twitterku:<br />
<br />
<span style="color: #0b5394;">@shitlicious:</span> Jadilah pendengar yang baik, bukan pemberi saran saat tak dibutuhkan. Cewek curhat itu mau didengar, bukan diceramahi. #HowToBeAGentleman<br />
<br />
<span style="color: #0b5394;">@nulhusnul:</span> Ada kalanya cerita curahan hati kita hanya butuh didengar, tnpa harus diberi solusi, maka jadilah pendengar yang baik -HK-<br />
<br />
<span style="color: #0b5394;">@SofeyanaAzra:</span> Siapa pon kita , dari mana pon kita , jadilah pendengar yang baik untuk sahabat kita . Itu penghargaan bagi dia<br />
<br />
<span style="color: #0b5394;">@Widyandarusandi:</span> Jadilah pendengar yang baik apa bila teman sedang bercerita dia butuh di dengarkan bukan saran saran boleh jika di minta<br />
<br />
<span style="color: #0b5394;">@Riska_uswatun:</span> Jadilah pendengar yang baik, berkomunikasi tidak hanya untuk dimengerti tetapi juga untuk mengerti !<br />
<br />
<span style="color: #0b5394;">@Setidaknyaa:</span> Semua orang punya masalah, tetapi tidak semua orang punya pendengar yang baik dan benar peduli.<br />
<br />
dan lain-lain <br />
<br />
<i>Thanks for all your attention</i> </div>
M. Wiyonohttp://www.blogger.com/profile/17210194888957708425noreply@blogger.com0Jl. Sumatera No.75, Jombang, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15414, Indonesia-6.2929401 106.6936762-31.8149746 65.3850822 19.2290944 148.0022702tag:blogger.com,1999:blog-7718341072864739011.post-22526927807225494222016-02-15T06:41:00.001+07:002020-05-22T11:46:21.033+07:00Valentine's Day dan Dogma Agama tentang Kasih Sayang<div style="text-align: justify;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-KwFGCplOhiI/VsEQS9hBXEI/AAAAAAAAAmU/PoxZ-cGiVVU/s1600/wiyono%2Bvalentine.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://2.bp.blogspot.com/-KwFGCplOhiI/VsEQS9hBXEI/AAAAAAAAAmU/PoxZ-cGiVVU/s1600/wiyono%2Bvalentine.jpg" /></a>Hari kasih sayang atau valentine’s day yang diperingati oleh dunia pada tanggal 14 Pebruari khususnya para muda-mudi yang sedang dimabuk asmara, bila ditelusuri akar historisnya, maka akan didapati banyak versi. Entahlah mana yang paling otentik untuk ditautkan sebagai legenda lahirnya hari raya cinta dan romatisasi pasangan. Banyak kalangan remaja yang merayakannya dengan saling bertukar notisi kartu ucapan valentine yang dilambangkan dengan hati dan panah disertai dengan coklat dan mawar. Bagaimanakah tinjauan historis dibalik itu semua?.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak sedikit remaja yang larut dalam perayaan valentine’s secara berlebihan, sampai-sampai tidak sanggup menahan gelora asmara kemudian hanyut dalam arus gelombang keburukan dengan dalih atas nama cinta dan kasih sayang, bahkan, diperparah lagi dengan pesta tukar pasangan kencan, atau berhubungan badan di luar pernikahan yang sah. Terlepas dari itu semua kasih sayang secara isi dibenarkan oleh agama sebagai sebuah kebaikan, penulis lebih kenosentrasi pemaknaan kasih sayang dari segi isi dari pada bungkusnya, lebih menitik beratkan pada konten dan tampilan. </div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Historisasi Valentine’s Day</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah sumber menyebutkan, bahwa pertengahan Januari-Pebruari yang disebut sebagai bulan Gamelion menurut perhitungan kalender Athena adalah momentum persembahan pernikahan dewa Zeus dan Hera, sebuah simbol kasih sayang yang sakral dan perlu diabadikan perayaannya, sedangkan di Roma kuno setiap tanggal 15 Pebruari diperingati ritual persembahan domba untuk dewa kesuburan yaitu Lupercus, kulit domba persembahan di bawa lari lari di tengah kota dan para wanita dengan suka rela menyentuhnya dengan kepercayaan agar melahirkan dengan mudah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada abad pertengahan, valentine’s day sebagai hari raya romantis diperingati di Inggris dan Perancis, santer dinisbatkan kepada santos Valentinus serta dipercaya pada tanggal 14 Pebruari, diyakini musim burung mencari pasangan untuk kawin, seiring berjalannya waktu perkembangan keyakinan hari cinta kasih dan romantisasi ini terus berkembang. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang paling masyhur pertalian hari Valentine adalah legenda Santos Valentinus yang diyakini gugur sebagai orang suci yang membela dua insan dalam serdadu Romawi dimana pada saat itu dilarang oleh Kaisar Claudius II untuk kawin, namun santos Valentinus memberanikan diri atas nama pembelaan terhadap cinta kasih mereka berdua untuk mengawinkannya, akhirnya ia ditangkap dan dihukum mati, sebelum kematiannya ia telah menitipkan sepucuk surat cinta kepada anak sipir penjara bertuliskan “<i>From your valentine</i>”, kisah legenda inilah santer disebut-sebut punya hubungan erat dengan perayaan hari raya cinta dan romantisme (<i>sumber</i>: wikipedia)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pola perayaan Valentine’s Day kemudian berkembang dengan cara memberikan hadiah sebagai ungkapan kasih sayang, meminjam bahasa pepatah, lain lubuk lain pula ikannya, lain negara lain pula tradisinya. Di Jepang perayaan valentine dirayakan dengan memberikan para pria yang mereka senangi dengan permen coklat sebagai sebuah kewajiban yang disebut dengan <i>giri-choko</i>, <i>giri</i> (kewajiban) dan <i>chocho</i> (coklat), lalu seiring dengan waktu kemudian berkembang dengan memberikan sebuah perhiasan, dibalas pada tanggal 14 Marent-nya dirayakan sebagai hari putih (white day) pria yang mendapat hadiah diharapkan memberi hadiah imbalan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lain Jepang lain pula di beberapa negara barat, bahwa pasangan yang berkencan pada hari valentine dianggap sebagai dua insan yang mempunyai hubungan serius, baik sejenis maupun lain jenis. Perayaan semacam ini, ‘agak-nya’ kita jumpai di negara kita, yang mana pasangan muda-mudi yang belum resmi dalam ikatan suami-isteri nge-date berkencan dan bisa saja kebabalsan melakukan hal hal yang seharusnya tidak dilakukan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari uraian di atas, penulis mempunya dua pandangan, pertama, secara historis hari raya valentine sulit ditetapkan sumber sejarah otentiknya, kedua, bahkan terkesan dari hal-hal bersifat ritualistik, romantisisme, kemudian dikapitalisasi menjadi sebuah penjualan produksi kartu, coklat maupun perhiasan. Namun ‘bodo amat’ soal sejarah yang melatarbelakanginya, yang jelas, kasih sayang dibutuhkan untuk mengusir benci dan galau, kasih sayang merupakan alat ampuh untuk mem-perekat persatuan dan kesatuan antar sesama. Kasih sayang sangat dibutuhkan setiap orang tak kenal jenis kelamin maupun usia, baik laki maupun perempuan, anak-anak, dewasa terlebih untuk orang tua.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Teologi Kasih Sayang</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Secara teologis kasih sayang kepada sesama adalah perintah, dimanifestasikan dalam bentuk berbagi, perlindungan terhadap kaum lemah serta menghilangkan kebodohan, tidak saja kepada penghuni alam tetapi juga diwujudkan dalam bentuk kasih sayang terhadap alam, dengan memelihara dan memakmurkannya sesuai perintah agama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Agama Islam sangat perhatian terhadap sifat kasih sayang, dalam sebuah hadits juga disebutkan ajaran mengasihi orang yang lebih muda dan menghormati orang yang lebih tua, wujud lain dari kasih sayang adalah perintah saling tolong-menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan dan tidak saling tolong menolong dalam perbuatan dosa (QS. 5:3), bahka Nabi Muhammad saw diutus tidak lain adalah sebagai rahmat untuk semua alam (QS. 21:107). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam agama kristen pun demikian, Yesus mengajarkan cinta kasih, saling memberi dan memaafkan kepada orang yang bersalah walau kepada musuh sekalipun, di dalam Matius 12:29-31 dinyatakan “Cintailah Tuhai Allahmu dengan segenap hatimu.”, ” Cintailah sesama manusia seperti dirimu sendiri.” Ungkapan cinta kasih yang diberikan tidak hanya sebatas coklat atau notisi berupa kartu ucapan cinta, melainkan jiwa dan raga dikorbankan demi cinta kasih kepada sesama. Cinta kasih dalam agama dipahami dalam makna yang sangat luas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di dalam agama hindu juga diajarkan cinta kasih, cinta dalam perasaan hati yang mengikat, karena cinta seseorang tergerak rela berkorban demi ikatan prinsip di dalam yang dicintai, belum cukup dengan cinta yang berbuat karena terikat tujuan dan harapan, maka dibutuhkan kasih untuk melepaskan ikatan, sehingga seseorang dengan tulus melakukan sesuatu yang bersifat suka rela, semata-mata karena dorongan kasih dalam hatinya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam agama hindu dikenal tat twam asih yang berarti penyatuan diri dengan orang lain, aku adalah engkau dan engkau adalah aku, dari sini dapat diperoleh pemahaman bahwa menyakiti orang lain sama halnya dengan menyakiti diri sendiri, atas dasar ini seseorang dengan sendiri adakan berbuat dharma kebaikan yang tidak terikat oleh apapun. Cinta kasih bagi penganut Hindu menjadi sangat perlu, bahkan salah satu sifat Sadhu (orang Suci) dalam agama Hindu diantaranya adalah memiliki toleransi besar, penuh karunia, ramah dan berteman dengan seluruh makhluk hidup, tidak bermusuhan dan berkepribadian terpuji.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lain hindu lain pula agama Budha. Sang Buddha dalam Dhammapada 368: “Apabila seorang bhikkhu hidup dalam cinta kasih dan memiliki keyakinan terhadap Ajaran Sang Buddha, maka ia akan sampai pada Keadaan Damai (Nibbana), berhentinya hal-hal yang berkondisi (sankhara)”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Benang merah ajaran kasih sayang dalam semua agama sangat nampak kentara dan tidak ada perselisihan, meskipun dalam praktik dan ritualnya memang berbeda-beda, namun satu hal yang dapat digaris bawahi, bahwa kasih sayang adalah perintah semua agama yang tak terbatas waktunya, tidak hanya di tanggal 14 Februari saja, tetapi di hari-hari lain juga harus tetap lantang disuarakan oleh masing masing pemeluk agama. </div>
M. Wiyonohttp://www.blogger.com/profile/17210194888957708425noreply@blogger.com0Jl. Sumatera No.75, Jombang, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15414, Indonesia-6.2929401 106.6936762-31.8149746 65.3850822 19.2290944 148.0022702tag:blogger.com,1999:blog-7718341072864739011.post-19180404150954460112016-02-02T00:05:00.003+07:002020-05-22T11:48:04.845+07:00Berkarya Kemudian Menyejarah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-kLOqTIRJ7_k/Vq-QPdZa78I/AAAAAAAAAi8/tKK5GAEl6CU/s1600/muhammad%2Bwiyono.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://2.bp.blogspot.com/-kLOqTIRJ7_k/Vq-QPdZa78I/AAAAAAAAAi8/tKK5GAEl6CU/s1600/muhammad%2Bwiyono.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Terkadang terlintas dalam pikiran yang bosan berputar dalam pusaran arus perjalanan hidup yang ‘begini-begini saja’, tak ada nuansa hidup lain, selain rutinitas yang padat, bekerja, kuliah dan di akhir bulan menunggu gajian tiba. Ada hampa di dalamnya karena tak ada harapan yang lebih berarti untuk ditinggalkan dalam setiap jengkal liku kehidupan ini. Berawal dari sini, semoga ada secercah harapan baru yang layak dijadikan modal penting untuk merefleksikan kehidupan, karena hidup yang tidak direfleksikan maka tak layak untuk dihidupi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk menjadi hidup lebih bermakna, salah satunya adalah harus dilalui dengan melahirkan sebuah karya, dengannya alam sekitar bisa mengingat dan siap untuk diapresiasi oleh orang-orang setelah kita, karena tanpa karya apapun mustahil anak cucu mengingatnya apalagi membanggakannya. Setidaknya ada dua isi kehidupan ini, yakni membaca dan menulis, dengan membaca wawasan menjadi luas, pengetahuan makin mendalam dan sudut pandang keilmuan menjadi lebar. Karena pengetahuan pula salah satu cara untuk berekspresi dalam menjani langkah kehidupan yang kian hari kian sulit, rumit dan problema terus membumbung tinggi melangit.</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Berupa karya tulis harus terus dibina dan diminati, untuk sukses dalam menelurkan karya harus mempunyai banyak data, karena menulis bukanlah semata mata menyusun kata bersayap atau merangkai kata bersajak, tapi sesungguhnya menulis adalah menyusun data yang dirajut dengan kata kata. Dengan tulisan kita akan menyejawah sepanjang aksara aksara huruf masih dipelajari penghuni jagad ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bila harus menunggu bahwa tulisan harus paripurna tanpa cacat dan salah, maka dapat dipastikan nyaris tak ada karya yang terlahir di muka bumi ini, percaya diri dan tidak bersikap kebal kritik adalah modal utama menjadi penulis. Dengan tulisan kita dikenang, layaknya pribahasa gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang dan manusia mati meninggalkan jasa. Jasa pikiran yang ditorehkan melalui tinta lebih bisa dikenang, karena jelas jejak forensiknya.</div>
<br />M. Wiyonohttp://www.blogger.com/profile/17210194888957708425noreply@blogger.com0Jl. Sumatera No.75, Jombang, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15414, Indonesia-6.2929401 106.6936762-31.8149746 65.3850822 19.2290944 148.0022702tag:blogger.com,1999:blog-7718341072864739011.post-18472372691054303882015-12-21T00:36:00.000+07:002020-05-22T11:50:55.500+07:00Selektif Memilah dan Memilih Guru<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-HtW4d6s8lHU/VnblZzpjk_I/AAAAAAAAAZ4/_ovrwL8QJAc/s1600/guru%2Byang%2Bbaik.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://1.bp.blogspot.com/-HtW4d6s8lHU/VnblZzpjk_I/AAAAAAAAAZ4/_ovrwL8QJAc/s1600/guru%2Byang%2Bbaik.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyematan klausul baik-buruk seseorang biasanya dikaitkan dengan lembaga pendidikan formal maupun tidak formal tidaklah terlalu salah, karena lembaga pendidikan di masjid, surau, mushollah, sekolah atau kampus difungsikan untuk perbaikan (lil ishlah). Di sana peserta didik diasah dan diasuh seorang guru yang didedikasikan untuk mengukir melakukan perbaikan karakter. Sebuah keniscayaan yang tak terbantahkan untuk memilah dan memilih guru, baik untuk diri sendiri maupun orang terdekat kita. Kiranya sangat penting melakukan seleksi sebelum terlanjur memuji, karena guru amat penting eksistensinya dalam kehidupan ini, tidak sekedar mengajar tetapi juga mendidik. Perbedaan pengajaran dan pendidikan kiranya sudah tidak diperdebatkan lagi, bahwa keduanya sangat berbeda, mendidik lebih pada membentuk karakter, sedang mengajar titik tekannya pada transformasi pengetahuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mula-mula seorang guru haruslah baik karakternya, Ibn Athoillah as-Sakandari membuat analogi guru bagaikan dokter (<i>al mursyiid ka at-thabib</i>) ia memahami tindakan yang harus dilakukan untuk mengobati ‘penyakit’ muridnya, sedangkan murid bagaikan mayit (<i>al muriid ka al-mayyit</i>) yang taat bukan karena keterpaksaan tetapi sebuah kebutuhan. Boleh jadi salah diagnosa berimplikasi salah resep dan obatnya, seorang guru yang tak pandai memahami latar belakang kekurangan muridnya, boleh jadi nasehatnya tidak mengobati justru menyakiti. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Guru sejati adalah ia yang menjadi teladan bagi peserta didiknya, meminjam unen-unen jawa guru itu <i>digugu yo ditiru</i> (di dengar dan diteladani) ia menjadi penuntun sekaligus temannya laksana Rasul dan Sahabatnya, layaknya Plato mengidolakan Socrates, hingga karya-karyanya diwarnai karakter Socrates, karena itu guru tidak hanya sekedar menjalankan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) melainkan juga punya visi dan misi memberi teladan dan membangun karakter peserta didiknya. Dalam hal ini, KH. Dewantoro mengatakan sebuah falsafah jawa “<i>ing ngarso sang tulodho ing madyo mangun karso tut wuri handayani</i>”, pendek kata, ketiak di depan menjadi teladan ketika di belakang suply semangat, sejalan dengan al Qur’an: “<i>Laqad kana fi rasulillahi uswatun hasanah</i>”, artinya: “sesungguhnya di dalam diri Rasul adalah teladan yang baik”. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Titel <i>uswah</i> kenabian dalam al Quran hanya diberikan kepada dua nabi, yakni Ibrahim as (Qs. Al-Mumtahanah:4) dan kepada Rasul saw (Qs. Al-Ahzab:21), keduanya layak diteladani sejak kecil. keduanya juga terabadikan dalam bacaan shalawat dalam <i>tasyahud</i> akhir setiap sholat, atau lebih dikenal <i>shalawat ibrahimiy</i>. KH. Asrori al-Ishaqiy dalam sebuah majlisnya menjelaskan bahwa seseorang belajar kepada guru bukan semata-mata mencari kepintaran melainkan inign mengikuti tindak lampahnya. Karenanya tak banyak yang bisa diharapkan seorang guru yang memiliki karakter buruk.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karakter buruk yang melekat terkadang tidak disadari, justru menjadikan personal guru sebagai sosok yangmemuakkan, ucapannya memerahkan telinga, ia berkata namun dalam hati peserta didiknya dari A-Z ditolak mentah mentah, tak pernah menilai dari sisi usaha yang ia dambakan hanya hasil semata, lebih parah lagi semua kata-katanya diilhami semata mata ingin menyindir sana sini tak jelas arah bicaranya, ngelantur bak kesurupan atau seperti orang mabuk makan kecubung. Ke-gemas-an melihat ulah yang demikian mugkin kadang membangkit diri untuk melayangkan <strike>PALU</strike>. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak jarang pula guru yang berkarater buruk, punya sifat pilih kasih, sering membanggakan diri dibumbui dengan sifat sombong dan meremehkan peserta didiknya. Memberi nasehat tak lain hanya sebatas melampiaskan dendam kesumat yang tak terbalaskan, menelanjangi kekurangan muridnya di hadapan publik pelajar lain supaya ditertawakan dan direndahkan, ia merasa bahwa kata-katanya menyentuh hati padahal hanya mengundang gelak tawa bagai komedian tak beriklan. Terlebih lagi yangmenggelikan hati adalah merasa dirinya dibutuhkan kehadirannya, padahal tanpa disadari ulahnya banyak menyisakan luka, nasehatnya memerahkan telinga, kelincahan olah katanya bak orator yang tak kebagian panggung. Guru yang demikian, jelas dia sedang kalap dan lupa bahwa antara yang diajari dan yang mengajari keduanya harus berttanggung jawab di hadapan Allah yang maha Adil.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Amat tersiksa menjadi guru yang tak diminati apalagi dibenci karena karakter buruk yang melekat dalam dirinya, karakter buruk yang menumpuk dan mengkristal ini akan mengantarkan dirinya menuju diskualifikasi sosial dari ranah pendidikan, ia tidak lulus menjadi penuntun apalagi teladan. Karakter bagi setiap orang bagaikan kompas, dengannya seseorang menjadi tahu peta yang harus diperbuat, termasuk guru harus punya kepekaan nurani, dalam agama yahudi merujuk pada Petrus: 3:16 yang menyatakan “<i>pertahankanlah hati nurani yang baik</i>”. Hati nurani bagaikan kompas dalam hidup ini</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pelaut mampu mengarungi samudra luas, petualang mampu melintasi padang belantara tak berpenghuni, sang pilot menerbangkan pesawatnya di atas lapisan-lapisan awan di angkasa, mereka akan mengalami kesulitan yang sama seandainya tidak memiliki kompas. Demikianlah pentingnya hati nurani termasuk sebagai guru. Dalam agama Yahudi, nurani adalah sebuah pemberian berharga dari Yehuwa untuk kita (Yakobus 1:17). Tanpa hati nurani, kita akan benar-benar kehilangan arah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terlepas apapun agamanya yang pasti sifat ‘bijaksana’ seorang pendidik sangat diperlukan, disitulah kita butuh <a href="http://www.mwiyono.com/2015/12/selektif-memilah-dan-memilih-guru.html">selektif memilah dan memilih guru yang berkarakter,</a> sebelum menyoal pendidikan berkarakter. Pendidikan karakter seperti yang digaungkan Menteri Pendidikan Muhammad Nuh tentu bukan sebatas pengetahuan rasio saja, tetapi justru pendidikan yang berbasis pada hati nurani. Yang disentuh bukan hanya kepekaan rasionya melainkan kepekaan hatinya. Maka mendidiknya juga dengan hati dan bukan hanya dengan rasio semata. Makanya memilihkan guru memahami filosofi mendidik, yang berbasis pengasahan kepekaan hati nurani, menjadi sebuah kemestian yang tak terbantahkan. Guru dalam makna yang luas adalah termasuk dosen. Apapun gelarnya yang disandangnya.</div>
M. Wiyonohttp://www.blogger.com/profile/17210194888957708425noreply@blogger.com0Jl. Sumatera No.75, Jombang, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15414, Indonesia-6.2929401 106.6936762-60.496574100000004 24.0764887 47.9106939 -170.68913629999997tag:blogger.com,1999:blog-7718341072864739011.post-29609499158634173062015-10-21T23:23:00.000+07:002020-05-22T11:51:29.478+07:00Menghibahkan Serpihan Waktu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7718341072864739011" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7718341072864739011" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Semua makhluk mafhum bahwa hidup adalah sebuah perjuangan, karena manusia terlahir juga diperjuangkan oleh ibu kandungnya, bayi dan menginjak remaja pun diperjuangkan oleh orang tua yang kasihnya tak pakai perhitungan. Semenjak dewasa di saat usia keduanya kian renta, setiap insan diperintah untuk berjuang, detik demi detik langkahnya terilhami oleh perjuangan. Hingga akhirnya kondisi memaksa untuk membagai waktu untuk diri, keluarga dan buku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-qZ0jqWMHnPc/VifC4TBv0tI/AAAAAAAAAZU/CqXVtc7gYNM/s1600/isteriku.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://4.bp.blogspot.com/-qZ0jqWMHnPc/VifC4TBv0tI/AAAAAAAAAZU/CqXVtc7gYNM/s200/isteriku.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Keluarga adalah segalanya, terlebih lagi keluarga sakinah. Bukan saja dambaan manusia hatta hewan sekalipun memimpikannya. Memantaskan diri menjadi status anggota dan pimpinan dalam keluarga menjadi sebuah keniscayaan, tak boleh dibelah sekulit aripun oleh kesibukan. Pengertian ditunjang kepedualian anak dan isteri serta teman-teman kuliahku bak bahan bakar yang sengaja dituang untuk membakar dan menyalakan semangatku yang sudah nyaris padam ditelan usia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perjuangan hidup tak cukup hanya berkeluarga, tetapi keilmuan dan amal harus juga menjadi prioritas, denganya menjadi mulya walau hidup sebatangkara, dengannya menjadi berharga walau hidup tak mewah. Dari situlah kebangkitan mengokohkan keilmuan dan beramal ikut serta dipertaruhkan dalam setiap inchi kehidupan. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a>Namun kadang terfikir, seandainya sehari semalam tidak 24 jam mungkin masih mudah membagi waktu bersama keluarga, tetapi apa daya manusia lemah, ia takluk terhadap perputaran masa yang terus memaksa, dalam keterpaksaan waktu ku harus <a href="http://www.mwiyono.com/2015/10/menghibahkan-serpihan-waktu.html">menghibahkan serpihan waktu</a> untuk mereka –terutama anak dan isteri tercinta—yang telah mengukir banyak jasa dan mewarnai langkah kaki ini. <br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya, hanya do’a kupanjatkan semoga siap, kuat dan tetap semangat menghadapi semua kesibukan yang sudah kadung digariskan. Kepada kata ‘pantang menyerah’ semua <i>landscape</i> tekad dalam hati ini kuserahkan. </div>
M. Wiyonohttp://www.blogger.com/profile/17210194888957708425noreply@blogger.com3Jl. Sumatera No.75, Jombang, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15414, Indonesia-6.2929401 106.6936762-31.8149746 65.3850822 19.2290944 148.0022702tag:blogger.com,1999:blog-7718341072864739011.post-447797264585849132015-05-06T19:05:00.001+07:002020-05-22T11:55:13.228+07:00Muhasabah<div style="text-align: justify;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-03il2f4v_18/VUoDWqdP6aI/AAAAAAAAAWQ/ErLuTkpFL5g/s1600/muhasabah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://3.bp.blogspot.com/-03il2f4v_18/VUoDWqdP6aI/AAAAAAAAAWQ/ErLuTkpFL5g/s1600/muhasabah.jpg" /></a>Hari menjelang malam saatnya ber-muhasabah, mengintrospeksi diri atas segala sesuatu yang telah dikerjakan selama sehari penuh, lebih banyak mana antara kebaikan dan keburukannya, bila banyak kebaikannya maka ucapkan hamdalah tetapi bila aktifitas hari ini banyak didominasi keburukan, maka berlindunglah dan mohon ampunlah kepada-Nya. Itulah prilaku orang orang yang pandai dalam beramal, sebagaimana HR. Imam Turmudzi </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"<i>Dari Syadad bin Aus r.a, dari Rasulullah SAW, bahwa beliau berkata, "Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT</i>". (HR. Imam Turmudzi)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Muhasabah berarti introspeksi diri, menghitung secara detail walaupun tidak harus ditulis satu persatu, menit per-menit atau jam per-jam tetapi dapat dilakukan dengan cara merenung sesaat, untuk mengetahui betapa banyak ibadah sunnat yang terlewatkan. Ibadah yang seharusnya dilakukan tetapi ditinggalkan, misalnya setiap denyut nadi seharusnya untuk dzikir tetapi terlewatkan begitu saja, setiap tarikan dan hembusan nafas seharusnya disertai dengan ibadah tetapi banyak pula hembusan yang terbuang dengan sia-sia belaka. Dengan perenungan mendalam disertai dengan kesadaran penghambaan kepada Allah maka kita akan disadarkan bahwa kehidupan ini yang dijalani detik per detik ini sangat berati untuk masa depan yang lebih kekal yakni mempersiapkan diri untuk kematian. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kematian akan meutuskan segalanya, meutuskan amal perbuatan, kasih sayang serta kenikmatan dunia. Setelah kematian semua menjadi nyata, yang baik akan berbalas baik dan yang buruk berbalas keburukan <i>in ahsantum ahsantum li anfusikum, wa in asa’tum falaha</i>. Kematian adalah pintu gerbang menuju kehidupan yang benar benar hakiki, ia abadi dan semua menjadi transparan tidak ada yang bisa ditutup tutupi. Nah, Muhasabah menjadi media mengumpulkan modal dan persiapan sebelum manusia diadili sejak di pintu kematian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Muhasabah membuka ruang mata bathin selebar lebarnya untuk mengetahui aib diri dan pengakuan sesadar-sadarnya akan kondisi diri secara personal, setelah mengetahuinya kemudian termotivasi memperbaikinya hingga menjadi sebuah gerakan spiritual menuju titik kesempurnaan tertinggi dengan berbagai upaya maksimal sesuai dengan kemampuannya bukan semaunya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Muhasabah juga dapat dijadikan sebagai pengendalian diri dan mewaspadai keinginan nafsu yang cenderung menjerumuskan, banyaknya keinginan yang tumbuh dalam diri harus selalu dipilah-pilah untuk dibedakan antara keinginan baik dan keinginan buruk, kemudian di pilih yang terbaik oleh akal sehat untuk dikerjakan. Dalam muahasabah akal mempunyai peran penting, karena akal diharapkan menjadi penerang hati, akal menjadi imamnya sedang hati sebagai makmumnya. Memang sulit terbantahkan bahwa secara ilmiah penelitian menyebutkan 70 persen tindakan manusia dipengaruhi oleh hatinya, 30 persen dipengaruhi oleh akal sehatnya. Banyak orang orang yang cerdas akalnya, mampu membedakan kebaikan dan keburukan tetapi yang dilakukan justru mengikuti keinginannya. Kondisi seperti ini mengindikasikan bahwa manusia cenderung bertindak dengan hati bukan dengan akalnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keadaan keliru semacam ini harus ‘dilawan’ dengan genap kemampuan dan memutarbalikkan menjadi tambatan akal sebagai filter atas kinerja hati. Muhasabah menjadi elemen penting dalam kehidupan karena muhasabah menggunakan akal untuk ‘mengadili’ diri secara pribadi. Muhasabah harus dilakukan setiap saat atau paling tidak yaah setiap malam agar prilaku ini tidak melenceng jauh dari rel agama yang telah ditentukan oleh Allah swt </div>
M. Wiyonohttp://www.blogger.com/profile/17210194888957708425noreply@blogger.com0Jl. Sumatera No.75, Jombang, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15414, Indonesia-6.2929401 106.6936762-31.8149746 65.3850822 19.2290944 148.0022702tag:blogger.com,1999:blog-7718341072864739011.post-25331850144802767712014-11-22T06:19:00.002+07:002020-05-22T11:57:54.938+07:00Mengajar belum pasti mendidik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-P-Vj_v4F3d0/VG_HxCN0CdI/AAAAAAAAAUk/kFuKGFKtRyU/s1600/mwiyonocom.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="345" src="https://1.bp.blogspot.com/-P-Vj_v4F3d0/VG_HxCN0CdI/AAAAAAAAAUk/kFuKGFKtRyU/s1600/mwiyonocom.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<i>Tugas besar seorang guru mendidik, bukan sekedar hadir di kelas untuk mengajar kemudian bebas. Mendidik lebih menitikberatkan pada transnformasi ideologi dan teladan karakter untuk murid-muridnya, mengajar itu sebatas transformasi pengetahuan saja..</i></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Ungkapan itulah yang pernah saya tuliskan dalam rubrik guru di mata guru, hal ini penting untuk dipahami agar semua pendidik mempunyai arah panduan yang jelas dan tujuan yang tepat serta mampu merubah ideologi murid-muridnya. Padanan kata pendidikan adalah <i>tarbiyyah</i> sedangkan padanan kata mengajar adalah <i>ta’lim</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mendidik juga merawat tahap demi tahap sehingga sang murid bisa berubah dari kebiasaan buruk ke arah yang lebih baik dan inheren di dalam dirinya. Bisa jadi karena demi pendidikan sang murid dipukul (tidak menyakiti) dengan harapan ada kesadaran di masa mendatang. Hal ini tentu berbeda dengan mengajar. Mengajar adalah transformasi pengetahuan secara detail sehingga murid tidak salah paham. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau dikatakan korupsi itu haram dengan berbagai dalih dan argumen maka hal itu sebatas mengajar, tetapi jika dilatih untuk tidak korupsi karena keharamannya maka hal itu dinamakan mendidik. Pendek kata, ending pendidikan adalah membuat orang mengerti sedangkan pengajaran mencetak orang pintar dan berwawasan. </div>
<br />M. Wiyonohttp://www.blogger.com/profile/17210194888957708425noreply@blogger.com0Jl. Sumatera No.75, Jombang, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15414, Indonesia-6.2929401 106.6936762-31.8149746 65.3850822 19.2290944 148.0022702tag:blogger.com,1999:blog-7718341072864739011.post-20619967980841295162014-07-14T00:07:00.003+07:002020-05-22T11:59:22.096+07:00Renungan; Berangkatkan hatimu<div style="text-align: justify;">
Ramadhan sudah tidak utuh lagi, hanya hanya tersisa secuil saja setelah berlalu begitu saja maka label taqwa tambah baik dan tidaknya segera diputuskan oleh Allah swt. Saatnya....Segala upaya harus diberangkatkan dipakai untuk mendekatkan diri kepada Allah swt, namun adakah yang sadar bahwa segala materi, ilmu, pangkat dan apapun yang kita punyai tidak akan mampu mendekati Allah sama sekali selama dalam jiwanya ada benih ‘pemberotakan’ atau membatah terhadap titah kebenaran. Terkadang saking kerasnya hati seseorang, kebenaran yang disuguhkan di pelupuk ia tolak mentah-mentah. Karakter yang demikian ini sejalan dengan Sabda Nabi saw;</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
ما ضل قوم بعد هدى كانوا عليه إلا أوتو الجدل</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Tidaklah sesat sebuah kaum sesudah mendapatkan petunjuk, kecuali orang-orang yang berontak</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Harta, kedudukan, amal bahkan seluruh ilmu yang kita punya tidaklah menjadikan diri ini menjadi dekat kepada Allah, justeru malah menjadikan jalan sesat pada saat ‘memberangkatkan’ hatinya untuk mendekati Allah. KH. Asrori al-Ishaqi dengan mantab menjelaskan panjang lebar soal bagaimana kita harus <a href="http://www.mwiyono.com/2014/07/renungan-berangkatkan-hatimu.html" target="_blank">memberangkatkan hati</a> ini mendekati Allah.<i> Na’udzubillah tsumma na’udzubillah</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semua orang menginginkan selamat dari celaka, jangankan orang berbuat baik, seorang pencuri sekalipun menginginkan selamat pada saat mencuri. Alasan ingin selamat sebagai ‘pembenar’ setiap perbuatan pasti sudah dikantongi dengan apik, masalahnya, apakah alasan pembenar itu menjadikan sesuatu menjadi pasti benar?. Sekali-kali “Tidak”, hanya kaidah kebenaran syara’ dan keputusan final Allah <i>al-haqq</i> yang mampu menjelaskan secara detail di akhirat kelak, bila di dunia tidak mampu memilih dan memilah kebenaran yang hadir di hadapan kita . </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi hati yang telah dicerahkan oleh Allah pasti bisa mengenali sekecil apapun kebenaran dengan mata hatinya (bashirah) tetapi sebaliknya bagi orang-orang yang hatinya tertutup dan sudah mengeras seperti baja maka sebesar apapun keburukan pasti akan tertutup oleh kemilau alasan ‘pembenar’ yang dibuat oleh nafsunya sendiri, di situlah bisikan iblis yang paling berperan..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Imam Ghazali juga pernah memberikan pencerahan, kurang lebihnya adalah “<i>seluruh sujud yang khusyu’ seandainya di dalam sujud tersebut terdapat satu sujud saja yang engkat mengira telah dekat berkat sujud tersebut kepada Allah maka dosanya akan lebih besar daripada dosa seluruh makhluk yang bernyawa diseluruh alam marcapada ini, baik dari golongan manusia maupun hewan</i>”. Betapa kita merasakan kebodohan yang teramat luarr biasa menganggap bahwa kebaikan yang pernah kita lakukan merasa cukup mendekatkan diri kepada Allah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Said Agil Siradj menjelaskan bahwa orang yang paling tertipu menurut kajian tasawuf adalah orang yang tertipu terhadap permainannya sendiri, maksudnya ia merasa mulia di saat melakukan perbuatan baiknya. Beruntunglah orang yang sering memaki-maki hatinya sendiri, semakin ia sering memaki dirinya maka semakin bersih hatinya...ya Allah tuntunlah kami ke jalan yang benar dengan cara yang benar, sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Ali kw.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
قليل من التوفيق خير من كثير من العقل و العلم (على كرم الله وجهه</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Sedikit dari pertolongan Allah untuk mengamalkan ilmu itu lebih baik daripada banyaknya ilmu dan akal</i></div>
<br />M. Wiyonohttp://www.blogger.com/profile/17210194888957708425noreply@blogger.com0Jl. Sumatera No.75, Jombang, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15414, Indonesia-6.2929401 106.6936762-31.8149746 65.3850822 19.2290944 148.0022702tag:blogger.com,1999:blog-7718341072864739011.post-55436729446873873142014-04-10T06:00:00.000+07:002020-05-22T12:02:52.128+07:00Dari Serangan Fajar Menuju Serangan Jantung<div style="text-align: justify;">
Pemilu telah berlalu, haru dan pilu tentu dirasakan oleh semua bangsa ini, karena pemilu adalah pesta demokrasi dalam rangka menentukan nasib bangsa lima tahun mendatang, sudah menjadi kemestian bagi pemilih menginginkan pemilu ini menjadi jembata berasirasi secara bebas menetukan wakil rakyat yang duduk di meja legislasi, pengawasan dan budgeting sampai 5 tahun mendatang. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemilu adalah cara 'urun' rembug menentukan nasib bangsa melalui mekanisme dan aturan yang jujur dan adil, jujur tanpa ada paksaan atalagi sogo-sosgokkan, adil tidak terkecuali asalkan bangsa indonesia maka dipersilahkan untuk menentukan pilihan sesuka hatinya, tentunya setelah memilah dari visi dan misi yang disosialisasikan kepada para pemilih di masa kampanye-nya. begitulah idealnya pemilu yang dikehendaki oleh bangsa ini, pertanyaannya benarkah sudah terjadi yang demikian..?, semoga saja sudah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun miris ketika di daerah saya kontestan DPD yang banyak mengantongi suara dari orang yang tidak dikenal, hanya dalam fotonya sih ia berbapakaian rapi dan bersurban, meskipun tidak kenal tapi perolehan suaranya paling mendominasi.Apakah ini berarti mereka mengerti tentang visi dan misinya, O...hh tentu tidak..! jangankan visi misi lha orang saja tidak dikenal, kalau demikian ini lalu apa hakekatnya memilih, sebuah tanda tanya besar yang masih lama jawabannya karena dibutuhkan kecerdasan pemilih dalam memilah visi-misi terkait dengan amanat yang kita berkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu sifat pemilu selati adil yang terus digaungkan dan harus didukung oleh semua elemen masyarakat adalah jujur, tanpa politik uang atau kampanye terselubung. Bahkan istilah yang trend dalam politik bagi bagi uang di malam pencobolosan adalah serangan fajar, mungkin serangan fajar ini masih saja ada, sekali lagi itu hanya MUNGKIN, supaya tidak dibilang lancang bicara tanpa bukti. Semoga saja sudah tidak ada diseluruh penjuru nusantara. Kalau benar masih ada serangan fajar lalu apa bedanya dengan transaksi jual beli, suara adalah barang komoditi penjualnya adalah pemilih, pembelinya adalah caleg, sedang lapak momentumnya adalah pemilu itu sendiri. Alangkah murahnya demokrasi ini, Sekali lagi hal itu harus kita jaga bersama JANGAN SAMPAI ada..! hehe.. lho kok senyum yaaaa pingin senyum aja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
pelaku kontestan yang menggunakan serangan fajar sebagai pemikat suara mungkin kaget bukan kepalang jika ternyata perolehan suara terjun bebas tidak sesuai mesin 'kalkulator' manuver politiknya. Menurut saya, itu adalah salah satu indikator bahwa pemilih mulai cerdas, jangankan menjadi anggota dewan yang mewakili suara rakyat bila masih dalam tahap prosesnya saja sudah mencoba menyuap. Hasil perolehan suara yang tidak sesuai dengan kalkulasinya bisa-bisa mengantarkan ia ke rumah sakit karena serangan jantung, Jadi seperti itulah perjalanan <a href="http://0.0.7.222/04/dari-serangan-fajar-menuju-serangan.html">dari serangan fajar menuju serangan jantung</a></div>
M. Wiyonohttp://www.blogger.com/profile/17210194888957708425noreply@blogger.com1Jl. Sumatera No.75, Jombang, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15414, Indonesia-6.2929401 106.6936762-31.8149746 65.3850822 19.2290944 148.0022702tag:blogger.com,1999:blog-7718341072864739011.post-5766614307910835682014-03-07T15:50:00.003+07:002020-05-22T12:03:32.219+07:00Catatan Sore<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-xRtzyDLHQec/UxmI7-kVcXI/AAAAAAAAAR8/cTqnANRTWQ0/s1600/mwiyonocom.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="53" src="https://1.bp.blogspot.com/-xRtzyDLHQec/UxmI7-kVcXI/AAAAAAAAAR8/cTqnANRTWQ0/s1600/mwiyonocom.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-ueu-T_Ds_FE/UxmIS-lKtSI/AAAAAAAAAR0/1kK7Rm9gzbs/s1600/mwiyono.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Terjun ke dunia politik praktis adalah pilihan, tidak terjun ke sana juga pilihan, saya pilih yang kedua yaitu tidak terjun ke dunia politik praktis. Bukan karena tak cinta atau membenci politisi tetapi karena lebih asyik dengan dunia mengajar, berbagi pengetahuan, bertemu dengan orang banyak yang mempunyai orientasi ketuhanan. Tapi juga jangan disangkal bahwa dunia politk adalah dunia yang jauh dengan Tuhan, semua tergantung pelaku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya tidak ingin memberi catatan apapun ke "politik praktis" karena aku memang bukan ahlinya tapi memberikan tafsir yang tak dituliskan tentu sah sah saja. Tidak untuk dipublikasikan tetapi hanya untuk memberi batasan gerak sampai mana kaki ini melangkah dalam dunia nyata bukan dunia yang penuh 'rayuan' yang penuh bius kemegahan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semua orang berpolitik tetapi ada yang an sich berpolitik ada yang hanya bersifat 'kadang-kadang' tetapi saya memilih tidak sama sekali dalam kancah praktis, karena dunia politik pasti rawan bersinggungan antara kepentingan politisi yang satu dengan politisi lainnya. Kebersinggungan itulah yang paling saya hindari sebisa mungkin kalau memang tidak benar benar terpaksa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hati hati dengan dunia yang tidak kau ketahui sebenarnya karena banyak jurang yang tidak bisa kau hindari bila kau memilih jalan yang tidak diketahui terjemah rambu-rambunya</div>
M. Wiyonohttp://www.blogger.com/profile/17210194888957708425noreply@blogger.com2Jl. Sumatera No.75, Jombang, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15414, Indonesia-6.2929401 106.6936762-31.8149746 65.3850822 19.2290944 148.0022702tag:blogger.com,1999:blog-7718341072864739011.post-77740676294745864422014-01-17T06:48:00.000+07:002020-05-22T12:06:43.960+07:00Trend baru 2014; Rebutan menjadi pelayan<div style="text-align: justify;">
Tahun 2014 adalah tahun bersejarah bagi bangsa indonesia karena pada tahun tersebut akan digelar pesta demokrasi memilih legislatif dan ekskutif , di banyak pohon tiba-tiba ada foto para caleg yang ikut dalam kontestan menjadi bakal calon penguasa negeri ini dari tingkat daerah samapai tingkat pusat. Seolah-olah tak ada ruang panorama publik yang kososng, di mana ada tonggak menjulasng tak peduli tiang telepon atau pohon, di situ pula tertempel photo ‘penunggu’ eee..h photo caleg dengan berbagai kreasi kata slogan yang menggiurkan pembaca.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menjadi pemimpin adalah menjadi pelayan masyarakat yang memenuhi hajat orang banyak untuk kesejahteraan, karenanya rakyat membayar pajak untuk menghidupi kesejahteraan para caleg tersebut, namun tetap saja ada trend aneh yang terlihat yaitu menjadi pelayan kok rebutan?, apalagi pelayannya orang banyak. Melayani satu orang saja sudah sulit apalagi melayani orang banyak. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari sini, dapat kita lihat betapa mulya hati para caleg, jika niatnya tulus mengabdikan dirinya lahir dan bathin, apabila tidak, maka kehinaan dan penderitaan akan menimpanya, kalau tidak di dunia yah... pasti di akhiratnya. Bila kita ingat, betapa seorang sahabat Nabi saw Umar bin Khattab yang gagah, pemberani, tegas, jujur dan adil sekaliber beliau saja menolak dan merasa berat utnuk menjadi khalifah (presiden) tetapi di <a href="http://www.mwiyono.com/2014/01/trend-baru-2014-rebutan-menjadi-pelayan.html">trend baru 2014</a> justru ada sekelompok orang berebut kekuasaan. Ini trend baru yang aneh menurut saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terlepas apakah rebutan kekuasaan itu halal atau tidaknya, yang pasti menjadi pelayan masyarakat bila tidak sesuai dengan keahliannya maka tunggulah kerusakannya. Nabi saw besarbda: "<i>Apabila urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah kehancurannya</i>"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pejabat dalah pelayan rakyat, pelayan bangsa ini, sedangkan majikannya adalah rakyat jelata, tetapi mengapa sebagai pelayan kok tersandung soal korupsi, ini pelayan yang kurang ajar terhadap majikannya. Tentu rakyat sebagai majikannya akan sangat tersakiti dengan hal ini, dan du’aul madhlum mustajabun (do’a orang teraniaya itu maqbul) tak heran jika ada pejabat yang disumpahi rakyatnya, selanjutnya maqbul. Tentu tak tuntas dihitung jari pejabat-pejabat yang ksandung soal korupsi</div>
<div style="text-align: justify;">
Aneh...!! yah memang benar benar aneh zaman sekarang </div>
M. Wiyonohttp://www.blogger.com/profile/17210194888957708425noreply@blogger.com0Jl. Sumatera No.75, Jombang, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15414, Indonesia-6.2929401 106.6936762-31.8149746 65.3850822 19.2290944 148.0022702tag:blogger.com,1999:blog-7718341072864739011.post-1993812983323609612014-01-01T22:43:00.002+07:002020-05-22T12:07:54.208+07:00Laknat - Nikmat Tahun Baru 2014<div style="text-align: justify;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-GKZsA1i1VJQ/UsQ3cOGlrgI/AAAAAAAAAQk/efU-cJsLwCA/s1600/Khutbah+jumat.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" src="https://3.bp.blogspot.com/-GKZsA1i1VJQ/UsQ3cOGlrgI/AAAAAAAAAQk/efU-cJsLwCA/s1600/Khutbah+jumat.jpg" title="Selamat Tahun Baru 2014" /></a>Masuknya tahun baru 2014 adalah nikmat bagi kita semua, nikmat karena kita semua masih diberi kesempatan oleh Allah untuk menghirup udara tahun 2014 dalam keadaan teguh dalam Iman dan Islam, masih diberi ruang untuk berkreasi dan memperbanyak amal kebaikan sebagai bekal hidup di alam selanjutnya. Di samping disyukuri sebagai nikmat, tahun 2014 juga harus dicurigai sebagai laknat apabila tidak dimaksimalkan untuk berbuat kebaikan. Sebaik-baik insan adalah insan yang panjang umurnya dan baik prilakunya, sebaliknya sejelek-jelek insan adalah orang yang panjang umurnya jelek prilakunya. Rasulullah bersabda:<br />
</div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: large;">حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ الْمُنَادِيُّ ، حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ زَيْدٍ ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي بَكْرَةَ ، عَنْ أَبِيهِ</span></div>
<br />
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: large;">أَنَّ رَجُلا ، قَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، " أَيُّ النَّاسِ خَيْرٌ ؟ ، قَالَ : مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ ، قَالَ : أَيُّ النَّاسِ شَرٌّ ؟ ، قَالَ : مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ ( رواه الترمذي</span> </div>
Artinya:” <i> </i><br />
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
<i>sesungguhnya ada seorang bertanya kepada Rasulullah, Wahai Rasulullah, “siapakah manusia yang baik?”, Nabi Menjawab: ”orang yang panjang umurnya dan baik perbuatannya”. orang itu bertanya (lagi), “siapakah orang yang jelek?”, Nabi saw menjawab: ”Orang yang panjang usianya jelek perbuatannya”. (HR. Tirmidzi)</i> </blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Usia ini bagaikan dua mata sisi pisau yang sama tajamnya, tajam memberikan rahmat dan tajam pula penyebab laknat, Bila penggunaan usia untuk kebaikan maka tajam membuat irisan rahmat, tetapi tajam pula membuat irisan laknat bila usia untuk perbuatan jahat. Karena itu tak penting lagi umur panjang, yang terpenting adalah kualitas umur itu sendiri. Panjang tidak berkualitas lebih baik pendek namun berkualitas, andaikan dalam Islam boleh memohon untuk dipercepatnya maut, maka bagi orang yang usia panjang tetapi jelek perbuatannya, maka lebih baik dipercepat saja mautnya. Sayangnya tidak boleh memohon agar dipercepat datangnya maut. Demikian <a href="http://www.mwiyono.com/2014/01/laknat-nikmat-tahun-baru-2014.html">Laknat - Nikmat Tahun Baru 2014</a> </div>
<div style="text-align: justify;">
Baca juga, <a href="http://www.mwiyono.com/2011/03/ingkar-nikmat-membawa-laknat.html">Ingkar nikmat membawa laknat</a> </div>
M. Wiyonohttp://www.blogger.com/profile/17210194888957708425noreply@blogger.com1Jl. Sumatera No.75, Jombang, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15414, Indonesia-6.2929401 106.6936762-31.8149746 65.3850822 19.2290944 148.0022702tag:blogger.com,1999:blog-7718341072864739011.post-13334615032899478402013-05-19T06:18:00.002+07:002020-05-22T12:13:37.747+07:00Kesiangan dan Rencana Tuhan <br />
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-zPzoNHcRRrY/UZgMNPTU34I/AAAAAAAAANk/AWWeDzuoffI/s1600/ksiangan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="177" src="https://1.bp.blogspot.com/-zPzoNHcRRrY/UZgMNPTU34I/AAAAAAAAANk/AWWeDzuoffI/s320/ksiangan.jpg" width="320" /></a>Minggu pagi ke-3 ini seharusnya saya memberikan kuliah subuh materi tafsir di sebuah masjid al-Fithrah perumahan Sudimara dekat kawasan perumahan Bintaro Indah, namun apa hendak dikata, gagal karena <a href="http://www.mwiyono.com/2013/05/kesiangan.html">kesiangan</a>. Menyesal luarrrrr biasa karena jadi merepotkan pengurus, membuat diri ini malu juga termasuk menelantarkan jama'ah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
kesiangan kali ini tergolong unik, pasalanya Alarm yang sudah saya siapkan dari jam 3 malam itu tak berbunyi karena setting jam-nya yang salah... Pukul 03 yang di setting bukan jam 03 dini hari di hari minggu tapi pukul 03 sore hari. houw ho..ho..ho.. Segala persiapan sudah dilakukakn dimalam harinya, kebiasaanku tidak pernah tidur kecuali larut malam sudah diganti tetapi tetap saja tidak bisa membangunkanku di pukul 03.00 </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah memberitahukan <a href="http://www.mwiyono.com/2013/05/kesiangan.html">kesiangan</a> dan meminta maaf kepada yang bersangkutan, akhirnya kurenungi kejadian yang ada, dan samapai kapanpun mungkin tidak akan terlupakan. Memang setiap minggu ke-3 saya harus mempersiapkan diri untuk memberi ceramah di tiga tempat setiap minggunya.. namu apa hendak di kata, nasi sudah menjadi bubur, bubur inilah yang harus dimanfaatkan dengan mencari hikmah dari kesiangan dan mengharap bimbingan dari Allah swt.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Disadari sepenuhnya bahwa ini adalah Aib, penulisan ini adalah menjadi kenangan dan bahan renungan, bahwa rencana manusia selamanya tidak akan mulus tanpa pertolongan dari Allah swt. apalagi hanya pertolongan kepada sebuah alarm saja. Bantu aku mendapat pencerahan dan hikmah yang ada. </div>
M. Wiyonohttp://www.blogger.com/profile/17210194888957708425noreply@blogger.com0Jl. Sumatera No.75, Jombang, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15414, Indonesia-6.2929401 106.6936762-31.8149746 65.3850822 19.2290944 148.0022702tag:blogger.com,1999:blog-7718341072864739011.post-45697122522284917672013-03-13T01:13:00.003+07:002020-05-22T12:15:48.056+07:0036th Menabur Usia Meraih Ajalsemburat mentari mengintip layu bumi<br />
awan tipis mengusap megahnya langit<br />
menyaksikan pucuk daun dan kicau burung<br />
dan juga kepadaku...<br />
<br />
mengelak dengan seluruh mantra gagah<br />
meronta hingga jeritan memecah jagat raya<br />
tetap saja....<br />
Kau rayu usiaku kau tambah<br />
<br />
Seribu alasan ku persembahkan ke-hadapmu<br />
beragam do'a ku panjatkan kepadamu<br />
tetap saja...<br />
Kau paksa mendekatkan ajal ku<br />
<br />
Kini...<br />
kau sempurnakan bilangan <blink><span style="color: red;"><b>36th</b></span></blink> usiaku<br />
Sudah dikurangi 36th kesempatan hidupku<br />
<br />
Kini... <br />
tak ada yang tahu berapa sisanya<br />
Ya rabb... panjangkan usiaku <br />
Ya rabb.. berkahi sepanjang hidup dan matiku M. Wiyonohttp://www.blogger.com/profile/17210194888957708425noreply@blogger.com0Jl. Sumatera No.75, Jombang, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15414, Indonesia-6.2929401 106.6936762-31.8149746 65.3850822 19.2290944 148.0022702tag:blogger.com,1999:blog-7718341072864739011.post-20386607104888552032013-02-14T00:12:00.000+07:002020-05-22T12:18:19.768+07:00Rokok<div style="text-align: justify;">
Rokok bagai candu yang mencengkeram pikiran pemakainya, banyak yang sadar dan tahu bahayanya namun tak sedikit pula yang sengaja mengabaikannya begitu saja. Termasuk saya sendiri adalah perokok, saya akhir-akhir ini berjuang mati-matian untuk menghindarinya. Siang malam terus berupaya secara maksimal menghindarinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hampir dua minggu tak menyentuh, kini sudah mulai akrab lagi, rupanya berhenti merokok butuh tekad bulat, niat kuat serta perjuangan yang hebat untuk menghindari menghisap asap tembakau tersebut. Tidak saja kantong yang digerogoti tetapi tubuh juga habis dan musnah bersamaan dengan debu rokok yang ada.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dahsyat sekali bahaya yang ditimbulkannya, semoga kita semua bisa menghindarinya dan berusaha tak kenal lelah untuk jauh darinya. Bagi saya tak peduli apakah merokok itu halal, haram atau makruh tetapi saya tetap berpegangn pada pengetahuan yang empiris bahwa rokokk adalah candu yang membuai pemakainya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sang perokok nyaris tak memperdulikan keperluan lainnya termasuk kebutuhan makan sehari-hari, baginya rokok adalah segala-galanya untuk dikonsumsi pengganti apa saja, menurut anda apalah rokok juga termasuk Narkoba, tentu jawabnya hanya pribadi masing-masing yang mengetahuinya. Selamat istirahat semoga bisa direnungkan </div>
M. Wiyonohttp://www.blogger.com/profile/17210194888957708425noreply@blogger.com1Jl. Sumatera No.75, Jombang, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15414, Indonesia-6.2929401 106.6936762-31.8149746 65.3850822 19.2290944 148.0022702tag:blogger.com,1999:blog-7718341072864739011.post-84182134945333740352013-01-16T08:39:00.002+07:002020-05-22T12:19:11.588+07:00Jadilah Melati Jangan Mawar Berduri<div style="text-align: justify;">
Segala sesuatu yang diciptakan Allah tidak ada yang sia-sia, mengundang tanya dalam hati mengapa Allah menciptakan ini dan itu karena kita belum tahu jawabannya. Pada dasarnya ciptaan Allah mengandung banyak pelajaran ('ibrah) bagi orang orang yang cerdas akalnya,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak pelajaran yang dapat diambil dari ciptaan Allah bermunculan di sekeliling kita, seperti fenomena alam berupa siang dan malam, penciptaan hewan seperti nyamuk atau lebah, maupun pencpitaan tumbuhan seperti kurma dan lain sebagainya. Termasuk penciptaan <a href="http://www.mwiyono.com/2013/01/jadilah-melati-jangan-mawar-berduri.html">bunga melati atau mawar berduri</a>, contoh terakhir ini semoga bisa menjadi renungan bagi kita semua</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadikan diri ini berakhlak seperti melati jangan seperti mawar, bunga melati warnanya putih indah dipandang, baunya semerbak mewangi, ia tahan hidup dan setiap orang terpikat ingin memetiknya. Berbeda dengan mawar, indah dipandang namun jika didekati ia berduri. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dapat diambil pelajaran, berakhlak-lah seperti bunga melati yang jujur luar-dalam, warnanya putih baunya wangi, jadilah orang yang senantiasa baik hati dan budi pekerti lahir-bathin, jangan menjadi orang seperti mawar, secara kasat mata indah dan baik namun setelah didekati penuh onak duri baik dari budi pekerti, perkataan maupun perbuatannya.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Rupanya kita harus terus-menerus belajar dari alam semesta ciptaannya, penuh makna tidak ada tidak ada yang sia-sia. Akal orang hebat akan selalu menemukan pelajaran berharga dari bentangan semesta yang luas ini. selamat merenungi..!!</div>
M. Wiyonohttp://www.blogger.com/profile/17210194888957708425noreply@blogger.comJl. Sumatera No.75, Jombang, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15414, Indonesia-6.2929401 106.6936762-31.8149746 65.3850822 19.2290944 148.0022702tag:blogger.com,1999:blog-7718341072864739011.post-8294377523548117022012-12-31T23:44:00.000+07:002020-05-22T12:24:54.639+07:00Muhasabah dan Do'a 2013<div style="text-align: justify;">
Tinggal beberapa menit saja tahun 2012 berlalu, memasuki tahun baru 2013 bunyi dentuman petasan bak meriam mebahana di ruang telinga dari berbagai penjuru desa padahal masih jam sepuluhan. Di samping petasan juga tidak boleh dilupakan untuk melakukan refleksi flashback atau <a href="http://www.mwiyono.com/2012/12/muhasabah-dan-doa-2013.html">muhasabah dan doa</a> dengan apa saja yang sudah dilakukan, terkait keberhasilan, kemampuan, potensi diri & hasil yang telah didapat selama tahun 2012, pada saat yang bersamaan juga membuat agenda, target, harapan serta rencana di tahun mendatang</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Melakukan muhasabah atas amal perbuatan lampau sebagai cambuk hari esok adalah prinsip cerdas dalam mengambil pelajaran dalam kehidupan, antara sekolah dan roda kehidupan memang beda. Kalau sekolah memperoleh pelajaran baru kemudian diujkan, berbeda dengan kehidupan diuji terlebih dahulu kemudian diambil pelajaran. Sebelum Allah menghisab diri kita masing-masing maka hisablah terlebih dahulu, sebagaimana dinukil dari Umar bin Khottob, " Evaluasilah (Hisablah) dirimu sebelum kalian dihisab dihadapan Allah kelak"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apapun yang telah dilakukan masa lampau adalah cermin kaca untuk berhias memperbaiki kehidupan akan datang, perbuatan baik masa lalu hendaknya di-copy kemudian di-paste di masa datang, perbuatan buruk masa lalu di-delete hingga bersih tak bersisa dengan sabun taubat nasuha, memperbanyak lembaran file baru yang lebih baik dan lebih baik lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hasil <i>Muhasabah</i> (evaluasi diri) melahirkan mu'ahadah (mengukuhkan janji) meniatkan diri untuk membuat komitmen dengan program amal kebajikan baru yang lebih berkualitas, sebagaimana janji setiap pribadi diwaktu sholat: "seungguhnya sholatku, Ibadahku, hidup dan matiku hanya semata mata karena Allah". bukan karena keluarga, orang tua apalagi karena pejabat atasan kita. sumpah serapah ini harus diejah wentahkan dengan mengeluarkan segenap kemampuan <i>mujahadah</i> (bersungguh-sungguh) sebagaimana firman Allah: "Orang-orang yang sungguh (<i>mujahadah</i>) dijalan Kami, Kami akan berikan hidayah kejalan kami." </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari muhasabah, mu'ahadah dan mujahadah akan melahirkan sifat <i>muroqobah</i>, yaitu senantiasa merasa diawasi oleh Allah. senantiasa bertaqwa dimanapun berada sebagaimana hadits <i>ittaqillaha haitsu ma kunta</i>. buah dari semua prilaku akan emnghasilkan puncak kebaikan (ihsan), secara definisi, Ihsan adalah engkau senantiasa beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, kalau pun engkau belum bisa melihat-Nya, ketahuilah sesungguhnya Allah melihat kepadamu”. Muroqobah selalu tertanam rapi di lahan subur taqwanya para sahabat dan para ulama' terdahulu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semoga Kita semua termasuk orang yang pandai muhasabah, kerena orang paling ringan hisabnya di hadapan Allah adalah mereka yang di dunianya memberatkan dan meneliti dalam meng-hisab dirinya sendiri. </div>
<br />
Akhirnya <u>mari kita sambut Tahun Baru 2013</u> ini dengan membaca do'a<br />
<br />
DOA AKHIR TAHUN<br />
Ya Allah.....<br />
Segala yang telah kami lakukan jika berupa amal baik terimalah, <br />
namun jika berupa keburukan ampunilah, termasuk orang tua, kerabat dan keluarga kami. <br />
Ampuni dosa dan terima doa yang telah dan akan kami panjatkan berat perhitungannya<br />
<br />
Ya Allah...<br />
Tambahkan ilmu dan beri kemampuan tuk mengamalkannya, <br />
Namun, jika ada yang sia-sia ampunkan dan sempurnakan segala kekurangannya<br />
Jagalah kami dan keluarga kami dari perkataan yang memberatkan hisab kam di hari nanti<br />
Luruskan dan beri kekuatan lidah ini untuk amar ma'ruf nahi munkar<br />
<br />
Ya Allah....<br />
Tambahkan keberkahan rizki dan usaha kami baik masa silam, sekarang atau akan datang<br />
Mudahkan kami memperoleh anugerahmu dari jalan terbaik dan paling ringan<br />
Lindungi dari malapetakan dan kejahatan orang-orang yang dholim<br />
Berilah kemampuan mengemban tugas sucimu, dalam pekerjaan, keilmuan dan ikhlas dalam berdakwah<br />
Berikan pinjaman kekuatanmu menghancurkan kebathilan dengan cara bijak-mu<br />
<br />
Ya Allah... kabulkan do'a yang sudah dan akan kami panjatkan sepanjang tahun, amiiinM. Wiyonohttp://www.blogger.com/profile/17210194888957708425noreply@blogger.com0Jl. Sumatera No.75, Jombang, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15414, Indonesia-6.2929401 106.6936762-31.8149746 65.3850822 19.2290944 148.0022702tag:blogger.com,1999:blog-7718341072864739011.post-47950012364294575562012-12-30T07:33:00.000+07:002012-12-30T07:33:00.340+07:00Mengeja Hidup di akhir tahun 2012<div style="text-align: justify;">
Tak terasa hidup ini sudah berada diujung tahun 2012, tidak lama lagi kita akan menginjakkan kaki di bumi yang bertahun 2013, hidup begitu membosankan jika salah memaknainya, hidup kian memberatkan jika tak pandai meringankannya, hidup terasa sulit andai tidak mencari solusi dari diri sendiri. Segudang pertanyaan harus terus digaungkan, apa yang sudah kita kerjakan? Apa hasilnya? apa yang belum tercapai? apa yang sedang direncanakan? raih dan perbaiki hingga titik tetes keringat perjuangan yang terkahir</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika memaknai hidup hanya berakhir di dunia, tak pelak lagi hidup sebatas siklus harian yang isinya tidur, bekerja, makan dan bangun bak syair nge-tren yang di nyanyikan Mbah Surip. Lalu harus bagaimana? Jawabnya, maknailah bahwa hidup yang sesungguhnya ada dibalik kehidupan dunia niscaya sikap optimis akan menghampirinya, optimis mencari ridho dan karunia-Nya, hidup ini terasa memberatkan jika tak ada senyum mengembang dari bibir manis pemberian tuhan, maka tersenyumlah hidup akan makin ringan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.mwiyono.com/2011/05/perbuatan-yang-harus-disegerakan.html">Hidup harus segera</a>, segeralah perduli kepada sesama tak usah kau menunggu panggilan untuk diperdulikan, hidup harus segera melakukan tak usah menunggu kesempatan, kesemptan akan tercipta setelah kita melakukan sesuatu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengeja kehidupan tak ubahnya seperti mengeja huruf-huruf, huruf yang ditata akan menghasilkan kata, kata yang disusun akan menghasilkan kalimat, eja-lah setiap harimu dengan huruf pilihanmu, pastikan pilihan huruf itu menjadi kalimat terindah dalam hidup ini, yakni <u>hidup sukses dunia dan akhirat</u>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jangan hanya mengajar tanpa belajar, jika engkau mengajar tanpa belajar, lalu apalagi yang bisa kau ajarkan, jangan mencari duniawi kau lupakan ukhrawi, jika meninggalkan dunia ini lalu dengan apa engkau bertransaksi mencari karunia surga darinya, jangan kau buat alasan ini dan itu sebagai lahiriyah ukhrawi sedang hatimu mengingkari bahwa hanya semata-mata mencari recehan duniawi, bukankah kita yakini bahwa tuhan maha teliti dengan niatmu di dalam hati</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap komputer mengajarkan kepada kita untuk delete, cut, copy dan paste. <i>Delete</i> semua keburukan tahun lalu perbaiki ditahun mendatang, <i>cut</i> sempurnakan dan jangan dihapus bila ada kegagalan dalam meraih asa yang tersisa, <i>copy</i> ulangi langkah keberhasilan yang pernah kau lakukan karena hukum sejarah terus berlaku sepanjangn zaman, <i>paste</i> berubah menjadi super baik setelah melakukan cut dan copy.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blink><b><span style="color: red;">Selamat datang tahun 2013</span>...!</b></blink><br />
Selamat tinggal <strike>tahun 2012</strike><br />
<br />M. Wiyonohttp://www.blogger.com/profile/17210194888957708425noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7718341072864739011.post-61569673329209888652012-03-16T08:25:00.000+07:002020-05-22T12:33:28.708+07:00Aus di Tengah Gilasan Waktu<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tak terasa… putaran roda waktu dengan paksa sudah menggilas diriku 34 tahun secara utuh, tepatnya, Tanggal 13 Maret 2012. Detik per-detik telah terlampaui, semoga akan menjadi saksi setia di sisi Sang Maha Kuasa. Dengan penuh harap untuk mendapat rahmat dari Allah ta’ala, semoga <a href="http://www.mwiyono.com/2011/04/info-tafsir-info-filsafat-info-curhat.html">sisa umur</a> ini makin berkah dan selalu mendapat Ridho dari-NYA. Amiin</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Asa dan cita-cita berpadu dengan cinta terus membumbung mengejar impian yang tersisa, dengan asa inilah peta langkah kaki ke depannya menjadi terarah, sedangkan dengan cinta dan kasih sayang terhadap sesama, kita akan dijauhkan dari sifat semena-mena, sombong atau sifat tercela lainnya. Bekal cita, asa dan cinta itulah upaya menjadikan impian menjadi sebuah kenyataan semakin dekat dan lekat dengan keniscayaan tugas kekhalifahan seorang manusia.</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Kalau demikian adanya maka, orang yang termiskin sejatinya bukan mereka yang tak berharta, tetapi orang yang termiskin di dunia adalah orang-orang yang tidak mempunyai impian dan cita cita. Dengan cita cita dan harapan orang sakit tidak menyerah mencari orbatnya, orang yang terpuruk menjadi bangkit dari keterpurukannya, orang maksiat menjadi bertaubat, orang miskin bekerja ingin menjadi orang kaya, orang bodoh belajar untuk menjadi pintar dan begitulah seterusnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Modal lain untuk mengejar impian adalah semangat untuk melangkah, melangkah menggeser diri mengejar ketertinggalan dari lawan kompetisinya. Hidup ini berkompetisi, jika tidak ada semangat untuk berkompetisi maka cita-cita dan harapan hanya menjadi seonggok kisah lama yang tidak ada artinya, segenggam impian akan terbawa ke alam sana yang tidak ada artinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Semangat….! Semangat..! semangat..!</div>
M. Wiyonohttp://www.blogger.com/profile/17210194888957708425noreply@blogger.com3Jl. Sumatera No.75, Jombang, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15414, Indonesia-6.2929401 106.6936762-31.8149746 65.3850822 19.2290944 148.0022702tag:blogger.com,1999:blog-7718341072864739011.post-60645172836012187902012-03-09T17:54:00.001+07:002020-05-22T12:34:35.026+07:00Info Negeri Ajaib<div style="text-align: justify;">
Sebelumnya, tulisan ini hanyalah fiktif belaka, berniat sebagai bahan curhat melepas kepenatan fikiran, saya tulis ini sambil sedikit menghayalkan negeri ajaib. Ombak tantangan kerja menggerus pikiran, tetapi hasil kerja belum terlihat sempurna. Asa dan cita mudah sekali terhempas hanya karena disebabkan pribadi pribadi yang tak bisa bertanggung jawab secara penuh atas titel dan jabatan yang ia sandang. Akhirnya bayanganku mulai melayang entah kemana. Simak ya…</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Nun Jauh di sana, ada sebuah negeri yang makmur tak kurang sandang dan pangan, Lautannya luas, daratannya subur, tongkat saja bisa jadi tanaman, ikannya bisa menjadi aset untuk penghidupan rakyatnya, Negeri itu adalah <b>#negeriAjaib</b>, penghuninya bangsa lelembut, dedemit, jin dan <a href="http://www.mwiyono.com/2011/06/dialog-antara-iblis-dan-kiai.html">iblis</a>, bahkan setan di negeri itu menampakkan wujudnya tersendiri. Kalau dari rakyatnya negeri tersebut tentu potensial menjadi negeri yang gemah ripah loh jinawi, asalkan mampu membangun moral bangsanya bukan hanya berkutat pada undang undang negeri yang berlaku dinegeri tersebut, karena di samping Undang-undang ada hal penting yang harus dikedepankan yaitu hati nurani.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena nurani yang tak terurus itu, sehingga kasus per-kasus datang silih berganti, badai demonstran dari jin dan iblis dan lelembut lainnya menentang kekuasaan yang korup setiap hari terjadi. Teror, amuk massa, perkelahian antar lelmbut lainnya terus datang bergelombang bergantian. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada beberapa pejabat di negeri ajaib itu dengan sengaja merampok aset negerinya untuk anak keturunannya. Namanya juga lelmbut, demit, jin dan setan tentu tidak ada puasnya, ia keruk habis habisan dengan konspirasi sana sini, setelah ketahuan dari lelembut lainnya ia suap, supaya bungkam dan bohong besar besaran. Di negeri itu kebohongan sudah bukan barang langka tetapi sudah menjadi kebiasaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namanya juga negeri ajaib, jual beli hukum, saling sandera kepentingan, pengemplangan, benar benar membabi buta. Banyak pencurian tetapi tak tertangkap pencurinya, banyak praktek korupsi tetapi tidak tertangkap siapa koruptornya. Namanya juga ajaib, semua menjadi ajaib saja. He he heh</div>
<div style="text-align: justify;">
Tulisan ini hanya fiktif belaka, untuk mengisi lamunan sore hari </div>
M. Wiyonohttp://www.blogger.com/profile/17210194888957708425noreply@blogger.com1Jl. Sumatera No.75, Jombang, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15414, Indonesia-6.2929401 106.6936762-31.8149746 65.3850822 19.2290944 148.0022702tag:blogger.com,1999:blog-7718341072864739011.post-85336117218882704282011-04-23T07:45:00.004+07:002020-05-22T12:44:40.653+07:00Info Lirik Syair Tanpo Weton<div style="text-align: justify;">
Info iki saking pinten pinten blog engkang sampun sumerambah dining internet, mugi info meniko dados berkah kangge sing ngarang lan engkan kagungan website meniko. monggo dipun lalar </div>
<table cellpadding="10" cellspacing="10"><tbody>
<tr> <td align="right" valign="top" width="200"><span style="font-size: large;"></span><br />
<span style="font-size: large;"></span><br />
<span style="font-size: large;">أَسْتَغْفِرُ اللهْ مِنَ الْخَطَايَا</span><br />
<span style="font-size: large;">وَوَفِّقْنِي عَمَلاً صَالِحَا</span><br />
<span style="font-size: large;">يَا رَفِيْعَ الشَّانِ وَ الدَّرَجِ</span><br />
<span style="font-size: large;"> يَا أُهَيْلَ الْجُودِ وَالْكَرَمِ</span></td><td align="justify" valign="top" width="200"><span style="font-size: large;"></span><br />
<span style="font-size: large;"></span><br />
<span style="font-size: large;">أَسْتَغْفِرُ اللهْ رَبَّ الْبَرَايَا </span><br />
<span style="font-size: large;">رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا نَافِعَا </span><br />
<span style="font-size: large;">ياَ رَسُولَ اللهْ سَلاَمٌ عَلَيْكْ </span><br />
<span style="font-size: large;">عَطْفَةً يَّاجِيْرَةَ الْعَالَمِ</span><br />
<span style="font-size: large;"> </span></td> </tr>
</tbody></table>
<div style="background-color: white;">
Ngawiti ingsun nglaras syi’iran: (aku memulai menembangkan syi’ir)<br />
Kelawan muji maring Pengeran: (dengan memuji kepada Tuhan)<br />
Kang paring rohmat lan kenikmatan: (yang memberi rohmat dan kenikmatan)<br />
Rino wengine tanpo pitungan 2X: (siang dan malamnya tanpa terhitung)</div>
<br />
Duh bolo konco priyo wanito: (wahai para teman pria dan wanita)<br />
Ojo mung ngaji syareat bloko: (jangan hanya belajar syari’at saja)<br />
Gur pinter ndongeng nulis lan moco: (hanya pandai bicara, menulis dan membaca)<br />
Tembe mburine bakal sengsoro 2X: (esok hari bakal sengsara)<br />
<br />
<div style="background-color: white;">
Akeh kang apal Qur’an Haditse: (banyak yang hapal Qur’an dan Haditsnya)<br />
Seneng ngafirke marang liyane: (senang mengkafirkan kepada orang lain)<br />
Kafire dewe dak digatekke: (kafirnya sendiri tak dihiraukan)<br />
Yen isih kotor ati akale 2X : (jika masih kotor hati dan akalnya)</div>
<br />
Gampang kabujuk nafsu angkoro: (gampang terbujuk nafsu angkara)<br />
Ing pepaese gebyare ndunyo: (dalam hiasan gemerlapnya dunia)<br />
Iri lan meri sugihe tonggo: (iri dan dengki kekayaan tetangga)<br />
Mulo atine peteng lan nisto 2X : (maka hatinya gelap dan nista)<br />
<br />
<div style="background-color: white;">
Ayo sedulur jo nglaleake : (ayo saudara jangan melupakan)<br />
Wajibe ngaji sak pranatane : (wajibnya mengkaji lengkap dengan aturannya)<br />
Nggo ngandelake iman tauhide :(untuk mempertebal iman tauhidnya)<br />
Baguse sangu mulyo matine 2X: (bagusnya bekal mulia matinya)</div>
<br />
Kang aran sholeh bagus atine: (Yang disebut sholeh adalah bagus hatinya)<br />
Kerono mapan seri ngelmune: (karena mapan lengkap ilmunya)<br />
Laku thoriqot lan ma’rifate: (menjalankan tarekat dan ma’rifatnya)<br />
Ugo haqiqot manjing rasane 2 X: (juga hakikat meresap rasanya)<br />
<br />
<div style="background-color: white;">
Al Qur’an qodim wahyu minulyo: (<a href="http://www.mwiyono.com/2011/03/info-tafsir-al-jilani.html">Al Qur’an</a> qodim wahyu mulia)<br />
Tanpo tinulis biso diwoco: (tanpa ditulis bisa dibaca)<br />
Iku wejangan guru waskito: (itulah petuah guru mumpuni)<br />
Den tancepake ing jero dodo 2X: (ditancapkan di dalam dada)</div>
<br />
Kumantil ati lan pikiran: (menempel di hati dan pikiran)<br />
Mrasuk ing badan kabeh jeroan: (merasuk dalam badan dan seluruh hati)<br />
Mu’jizat Rosul dadi pedoman: (mukjizat Rosul(Al-Qur’an) jadi pedoman)<br />
Minongko dalan manjinge iman 2 X: (sebagai sarana jalan masuknya iman)<br />
<br />
<div style="background-color: white;">
Kelawan Alloh Kang Moho Suci: (Kepada Alloh Yang Maha Suci)<br />
Kudu rangkulan rino lan wengi: (harus mendekatkan diri siang dan malam)<br />
Ditirakati diriyadohi: (diusahakan dengan sungguh-sungguh secara ihlas)<br />
Dzikir lan suluk jo nganti lali 2X: (dzikir dan suluk jangan sampai lupa)</div>
<br />
Uripe ayem rumongso aman: (hidupnya tentram merasa aman)<br />
Dununge roso tondo yen iman: (mantabnya rasa tandanya beriman)<br />
Sabar narimo najan pas-pasan: (<a href="http://www.mwiyono.com/2011/03/mendulang-amal-dengan-sabar.html">sabar</a> menerima meski hidupnya pas-pasan)<br />
Kabeh tinakdir saking Pengeran 2X: (semua itu adalah takdir dari Tuhan)<br />
<br />
<div style="background-color: white;">
Kelawan konco dulur lan tonggo: (terhadap teman, saudara dan tetangga)<br />
Kang podho rukun ojo dursilo: (yang rukunlah jangan bertengkar)<br />
Iku sunahe Rosul kang mulyo; (itu sunnahnya Rosul yang mulia)<br />
Nabi Muhammad panutan kito 2x: (Nabi Muhammad tauladan kita)</div>
<br />
Ayo nglakoni sakabehane: (ayo jalani semuanya)<br />
Alloh kang bakal ngangkat drajate: (Allah yang akan mengangkat derajatnya)<br />
Senajan asor toto dhohire: (Walaupun rendah tampilan dhohirnya)<br />
Ananging mulyo maqom drajate 2X: (namun mulia maqam derajatnya di sisi Allah)<br />
<br />
<div style="background-color: white;">
Lamun palastro ing pungkasane: (ketika ajal telah datang di akhir hayatnya)<br />
Ora kesasar roh lan sukmane: (tidak tersesat roh dan sukmanya)<br />
Den gadang Alloh swargo manggone: (dirindukan Allah surga tempatnya)<br />
Utuh mayite ugo ulese 2X : (utuh jasadnya juga kain kafannya)</div>
<table cellpadding="10" cellspacing="10"><tbody>
<tr> <td align="right" valign="top" width="200"><span style="font-size: large;"></span><br />
<span style="font-size: large;"></span><br />
<span style="font-size: large;"></span><br />
<span style="font-size: large;"></span><br />
<span style="font-size: large;">يَا رَفِيْعَ الشَّانِ وَ الدَّرَجِ</span><br />
<span style="font-size: large;"> يَا أُهَيْلَ الْجُودِ وَالْكَرَمِ</span></td><td align="justify" valign="top" width="200"><span style="font-size: large;"></span><br />
<span style="font-size: large;"></span><br />
<span style="font-size: large;"></span><br />
<span style="font-size: large;"> </span><br />
<span style="font-size: large;">ياَ رَسُولَ اللهْ سَلاَمٌ عَلَيْكْ </span><br />
<span style="font-size: large;">عَطْفَةً يَّاجِيْرَةَ الْعَالَمِ</span><br />
<span style="font-size: large;"> </span></td> </tr>
</tbody></table>
M. Wiyonohttp://www.blogger.com/profile/17210194888957708425noreply@blogger.com5Jl. Sumatera No.75, Jombang, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15414, Indonesia-6.2929401 106.6936762-31.8149746 65.3850822 19.2290944 148.0022702